Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/12/16 |
|
Sabtu, 16 Desember 2023 (Minggu Adven 2)
|
|
Ketenteraman tidak selalu dimiliki oleh bangsa Yehuda sekalipun mereka telah berjanji setia kepada Tuhan. Serangan dari musuh terkadang datang. Pada satu masa mereka harus menghadapi pasukan yang sangat besar, sebab Amon, Moab, dan Meunim bekerja sama menyerang Yehuda. Serangan yang sangat besar ini membuat Yosafat ketakutan. Dalam keadaan terdesak, Yosafat memilih untuk mencari Tuhan. Ia memerintahkan rakyatnya bersama-sama mencari Tuhan dan berpuasa. Mereka berseru memohon pertolongan Tuhan (20:3-4). Yosafat mengakui kebesaran Tuhan dan menyatakan tekadnya untuk terus menanti pertolongan Tuhan (20:5-11). Mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat untuk melawan laskar yang besar itu, tetapi mereka berjanji untuk terus mengarahkan pandangan mereka kepada Tuhan (20:12). Karena keteguhan hatinya, Tuhan menjawab doanya. Ia memakai Yahaziel untuk menyampaikan firman-Nya. Tuhan berjanji bahwa Ia akan menolong mereka, bahkan mereka tidak perlu bersusah-susah menyerang musuh sebab Tuhanlah yang akan berperang bagi mereka (20:14-17). Yosafat merespons dengan bersujud di hadapan Tuhan dan menyembah Dia. Demikian juga rakyat Yehuda yang menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan (20:18-19). Yosafat juga meneguhkan hati mereka sebelum berangkat berperang agar tetap percaya kepada Tuhan (20:20). Hasilnya, mereka memenangkan pertempuran tanpa berperang sekalipun, seperti yang Tuhan janjikan kepada mereka. Dalam keseharian kita, tekanan dari berbagai sisi bisa terjadi atas kita. Hidup setia di hadapan Tuhan bukan berarti bebas dari segala persoalan kehidupan. Berbagai situasi dan perilaku orang lain bisa menekan dan menyulitkan kita sehingga hati kita menjadi ciut. Namun, jangan biarkan kesulitan itu membuat kita melupakan dan meninggalkan Tuhan. Tetaplah mencari Tuhan dan berseru memohon pertolongan-Nya seperti Yosafat. Tetaplah percaya kepada-Nya. Ia akan memberikan pertolongan serta kekuatan yang kita butuhkan tepat pada waktu-Nya. [STG] Baca Gali Alkitab 6 "Hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab." Frasa ini dituliskan dua kali atas dua pribadi yang berbeda, yaitu Raja Yoram dan Raja Ahazia. Ayah dan anak ini begitu terikat dengan cara hidup keluarga Ahab yang jahat di mata Tuhan. Karena mereka telah tercemar dengan kejahatan keluarga Ahab, Tuhan pun membinasakan mereka. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |