Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2004/12/11

Sabtu, 11 Desember 2004 (Minggu Adven ke-2)

Ayub 16:1-22
Penghibur sialan kamu!

Penghibur sialan kamu! Itulah ungkapan kekesalan Ayub terhadap ketiga sahabatnya. Oleh karena mereka bukannya mendukungnya untuk menanggung penderitaannya sebaliknya mereka mencerca Ayub dengan tuduhan keji. Seandainya keadaan terbalik, mereka ada pada posisi Ayub, mereka akan merasakan bagaimana rasanya dinasihati dengan kata-kata bermulut manis tetapi tanpa sungguh-sungguh mengasihi (ayat 4-5)

Sekali lagi Ayub membela dirinya dari tuduhan kejam para sahabatnya. Dengan tegas ia menyatakan bahwa semua penderitaan ini bersumber dari Allah sendiri (ayat 7-17). Allahlah yang membuat hidupnya dan keluarganya berantakan oleh musibah (ayat 7-8). Allah memperlakukan dan menghajar Ayub seolah ia musuh (ayat 9-10). Allah memakai orang-orang fasik untuk menyiksa Ayub (ayat 11-12). Allah menyiksa fisik maupun batin Ayub (ayat 13-16). Secara fisik Ayub menderita dari ujung kepala sampai ujung kaki (ayat 2:7-8). Secara batin Ayub menderita karena dirinya tidak bersalah (ayat 17). Maka Ayub membalas tuduhan jahat teman-temannya itu dengan membawa perkaranya itu kepada Allah. Ia memanggil bumi dan surga sebagai saksi cemoohan teman-temannya terhadapnya (ayat 18-19). Ia meminta perlakuan adil dan setimpal dijatuhkan atas niat busuk teman-temannya, supaya terbuktilah bahwa tuduhan mereka salah, dan dirinyalah yang benar (ayat 20-21). Ayub mengharapkan keadilan itu dengan segera terlaksana sebelum ia meninggal akibat dari penderitaannya itu (ayat 22).

Memang sulit untuk melihat dengan tepat akan pergumulan dan penderitaan orang lain, kalau seseorang sudah memiliki prasangka-prasangka tertentu. Ia akan menjadi buta terhadap fakta. Ia akan menjadi bersikap keras dan kejam dan tidak sensitif sama sekali akan pergumulan orang lain itu. Tepat sekali makian Ayub bahwa orang yang sedemikian adalah penghibur sialan. Oleh sebab itu, kita perlu dua hal untuk dapat menjadi penghibur yang baik. Mengenal fakta dengan benar, dan memiliki hati yang penuh kasih.

Renungkan: Penghiburan sejati adalah kata-kata berisikan kebenaran yang keluar hati yang penuh belas kasih.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org