Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/12/02

Jumat, 2 Desember 2005

Ayub 29:1-25
Belajar dari masa lalu!

Judul: Belajar dari masa lalu!

Apa pentingnya mengingat masa lalu? Adakah sesuatu yang bisa dipelajari dari sejarah? Bergantung bagaimana kita menyikapinya, sejarah bisa menjadi cambuk positif yang memacu sikap kita sekarang untuk mengantisipasi masa depan. Atau sebaliknya, kita bisa menjadi frustasi karena tidak mampu keluar dari jebakan masa lalu.

Ketika Ayub mengingat-ingat masa lalunya, ia menyadari beberapa hal. Pertama, Tuhan mengasihinya. Tuhan memelihara dan menuntun Ayub dalam situasi baik (ayat 5-6) dan keadaan buruk (ayat 3). Oleh karena itu, kedua, Ayub bertumbuh menjadi seseorang yang mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Hidupnya diabdikan untuk menolong orang-orang yang kesusahan (ayat 12), menghibur mereka yang menderita (ayat 13). Tindakannya senantiasa adil, bagi orang tertindas ia adalah pembela (ayat 14-16) dan untuk orang lalim Ayub seorang hakim yang tegas (ayat 17). Ketiga, dengan kualitas hidup yang seperti itu, Ayub dihormati oleh banyak orang. Orang muda hormat kepadanya (ayat 7-8) dan para pejabat serta petinggi pemerintahan segan terhadapnya (ayat 9-10). Kehadirannya yang menebarkan pengharapan, kesejukan, dan sukacita selalu ditunggu orang lain (ayat 21-23). Namun, hal keempat yang juga disadari Ayub adalah ia tidak boleh terninabobo oleh masa lalu. Kenyataan itu sudah lewat (ayat 18-20). Ia tidak lagi menjadi penuntun hidup bagi sesama, pemberi sukacita bagi orang berduka, dan pendorong semangat bagi mereka yang putus asa (ayat 24-25).

Sebagai anak Tuhan yang sudah ditebus, kita menengok ke belakang pada kayu salib Kristus agar iman kita diteguhkan untuk menghadapi masa kini. Kita harus mengarahkan pengharapan kita ke depan, kepada janji Allah yang akan digenapi-Nya pada waktu-Nya. Jalani hidup ini dalam kasih, sehingga hidup ini berarti bagi diri sendiri, menjadi berkat bagi sesama, dan berkenan bagi Dia.

Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org