Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/1999/11/26 |
|
Jumat, 26 November 1999 (Minggu ke-27 sesudah Pentakosta)
|
|
Allah yang Maha Setia. Batas-batas Kanaan sebagai tanah yang dijanjikan kini dinyatakan oleh Tuhan sendiri. Meskipun keturunan Abraham berlaku tidak setia, namun Ia tetaplah Allah yang setia pada perjanjian-Nya. "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu" (lih. Kej. 12:7), demikian janji Tuhan kepada Abraham; dan kini negeri perjanjian itu terbentang nyata di hadapan Israel. Sebagai Kristen, kita pun sadar bahwa sesungguhnya Allah saja di dalam anugerah-Nya yang membebaskan kita dari perbudakan dosa dan terus memimpin kita untuk mewarisi negeri perjanjian, Sorga nan mulia. Pembagian tanah perjanjian. Tugas ini amat penting; karena itu Allah sendiri yang menentukan dan memilih orang-orang yang bertugas membagi tanah perjanjian, yang akan diwarisi kesembilan setengah suku. Beberapa nama yang disebutkan, mengingatkan Israel tentang siapa Allah mereka, dan pengalaman mereka hidup bersama-Nya: Elidad ('Allah telah mengasihi'), Haniel ('kemurahan hati Allah'), Elisafan ('Allahku melindungi'), Paltiel ('Allah adalah pembebasanku'), Pedael ('Allah telah melepaskan'). Sebagai Kristen yang hidup bersama Allah, kita pun memiliki pengalaman yang sangat kaya tentang Allah. Bersyukurlah! Renungkan: Pengenalan akan Allah yang Maha Setia akan menolong kita untuk setia kepada-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |