Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/11/04 |
|
Kamis, 4 November 2021 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)
|
|
Tak kenal maka tak sayang. Pengenalan menunjukkan keintiman. Relasi antara suami dan istri, juga orang tua dan anak, menjadi contoh keintiman yang menghasilkan sikap saling menjaga hati dan perilaku. Orang menjadi tahu bagaimana seharusnya bersikap. Identitas sebagai "hamba dan rasul" (1) diletakkan Petrus di bagian pembuka seolah-olah mengingat kisahnya. Dulu, ia pernah menjadi murid yang gagal karena pernah menyangkal Yesus. Ia pernah juga ingin kembali sebagai nelayan sampai Yesus memanggilnya dan mempertanyakan kasihnya. Kini, Petrus mengakui seutuhnya sebagai hamba yang melayani dan rasul yang bersaksi bagi Yesus Kristus. Ini semua menjadi mungkin karena pengenalannya akan Allah dan akan Yesus sebagai Tuhan. Pengenalan inilah yang dimohonkan Petrus untuk jemaat Tuhan (2). Pengenalan itu menjadi dasar iman dan menjadikan jemaat dilimpahi kasih karunia dan damai sejahtera Allah. Dalam kisah kehidupan berliku, Petrus makin mengenal Tuhan. Prosesnya tidaklah gampang. Pengenalan kepada Tuhan bukan pengenalan yang langsung sempurna, tetapi melewati rintangan dan bahaya, yang menjadikan Petrus mengenal Pribadi Kristus. Makin hari, makin intim dengan Kristus; terus melayani, bahkan hingga ia mati disalibkan terbalik di akhir hidupnya. Allah sudah menyapa kita dan memperkenalkan wajah kasih-Nya untuk menyelamatkan kita. Diri kita memang terbatas, tetapi ada proses untuk makin mengenal-Nya. Berlandaskan firman Tuhan dan melalui lika-liku kehidupan, kita mau ditempa agar makin mengenal Tuhan. Alangkah bahagianya mengenal Sang Sumber Kehidupan. Kita jadi tahu diri, tahu bagaimana bersikap dan melayani-Nya. Bukti bahwa kita mengenal-Nya adalah kerelaan kita untuk melayani. Bagi kita, inilah hal terindah yang tak tergantikan, yang menjadikan kita mengerti arti dan tujuan hidup. Identitas sebagai pelayan dan saksi tak dapat dipungkiri oleh orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Tuhan. Di berbagai lingkungan dan kondisi, Tuhan menempatkan kita sebagai wadah pertumbuhan mengenal Dia, untuk melayani dan bercerita tentang kisah kasih-Nya. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |