Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/10/31 |
|
Minggu, 31 Oktober 2021 (Minggu ke-23 Sesudah Pentakosta)
|
|
Kegagalan atau kesalahan masa lalu dapat saja menghambat kita untuk maju dan berkarya. Kadang perasaan tidak layak yang menghantui, menghalangi kita untuk merespons panggilan Tuhan. Berbeda dengan Yunus, kesalahan dan kegagalannya dalam mengerjakan panggilan pertama Tuhan tidak menghambat langkah kakinya untuk kembali merespons panggilan-Nya yang kedua (1). Ini kesempatan berharga untuk berpartisipasi kembali dalam pekerjaan Allah. Kali ini Yunus pergi ke Niniwe sesuai dengan firman Allah (2-3). Kepada kota Niniwe yang jumlah penduduknya lebih dari 120.000 orang, Yunus memberitakan penghukuman Tuhan (4). Walaupun dengan berat hati, Yunus tetap melaksanakan tugasnya. Dan hasilnya, raja dan seluruh penduduk Niniwe, tidak terkecuali hewan ternak, merespons seruan ini dengan bertobat sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Mereka berkabung dan berpuasa, serta harus berbalik dari tingkah laku yang jahat (5-9). Oleh karena pertobatan Niniwe, Allah tidak jadi mendatangkan malapetaka kepada mereka. Penduduk Niniwe bukan hanya mendengarkan firman Allah yang disampaikan oleh sang nabi saja, melainkan meresponsnya dengan ketaatan dalam pertobatan mereka (10). Meskipun tidak menyukai, sang Nabi menjalankan panggilan-Nya dalam ketaatan penuh kepada kehendak Allah. Mungkin dalam kehidupan yang kita jalani, kita pernah merasa tidak layak untuk melayani Tuhan karena kesalahan maupun kegagalan pada masa lalu. Namun, kita perlu memahami satu hal, tidak ada seorang pun yang layak untuk melayani Tuhan. Hanya oleh perkenanan yang dianugerahkan-Nya, kita layak melayani Dia. Tuhan tetap meminta kita untuk menjadi pemberita firman yang bersuara bagi zaman ini, jangan pernah abaikan kesempatan yang diberikan kepada kita. Biarlah bangsa-bangsa boleh mendengarkan berita keselamatan dari Allah dan berbalik kepada-Nya melalui abdi-abdi-Nya yang setia! [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |