Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/10/30

Minggu, 30 Oktober 2016 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)

Mazmur 84
Aku Rindu Setengah Mati

Lagu yang berjudul "Aku rindu setengah mati kepadamu" adalah bagian awal dari refrein sebuah lagu pop di negeri kita. Meskipun kita mungkin jarang menyanyikannya, namun kita pernah merasakan kerinduan kepada seseorang yang kita sayangi (tidak harus pasangan kita).

Tentu perasaan itu bisa muncul karena kita hanya bertemu dengan orang yang kita rindukan beberapa hari sekali. Kalau pun ingin bertemu, kita hanya bisa bertemu di sebuah tempat.

Mungkin perasaan rindu tersebut bisa menolong kita memahami perasaan rindu yang dirasakan oleh pemazmur (3), bani Korah, orang-orang yang hidup sebagai para penyanyi (2Taw. 20:19) dan penjaga pintu Bait Allah (1Taw. 26:1).

Pada masa Perjanjian Lama, Bait Allah adalah sebuah tempat yang mewakili atau mencerminkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya dan tempat di mana Allah berada. Karena itu, hanya imam saja yang bisa terus-menerus diam dalam Bait Allah. Berdiam dalam rumah Allah sama dengan berdiam bersama-Nya, memuji-muji Dia, (5) dan aman bersama-Nya (4).

Berada di tempat Allah berdiam adalah sebuah kesempatan berharga. Sebab, di dalamnya seseorang bisa berjumpa dengan Allah yang dipercayai dan diandalkannya. Itu sebabnya pemazmur mengatakan berbahagialah mereka yang rindu diam di rumah Allah (5).

Apa artinya diam di rumah Allah? Yang dimaksud diam di rumah Allah bukan hanya diam secara badaniah, tetapi juga diam secara rohani dalam kepercayaan kepada Allah (6, 113). Orang-orang seperti itu yang akan diberkati oleh Tuhan (12).

Melihat kerinduan pemazmur yang ingin bersama dengan Tuhan, memunculkan pertanyaan dan perenungan untuk kita, yakni apakah kita memiliki kerinduan yang sama untuk bersama dengan Tuhan? Apalagi saat ini Tuhan tidak hanya berdiam dalam Bait Allah, tetapi juga berdiam — dalam pribadi Roh Kudus — dalam diri kita (Rm. 8:11; bdk. Yoh. 14:26).

Apakah saat ini kita rindu untuk diam bersama dengan Allah dalam keseharian kita? [IC]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org