Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/12 |
|
Sabtu, 12 Oktober 2024 (Minggu ke-20 sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika Allah menghukum, dan manusia tetap tidak bertobat, maka biasanya Allah akan menghukum dengan lebih berat lagi. Prinsip ini juga kita temukan dalam sepuluh tulah. Berbeda dengan tulah pertama dan kedua, tulah ketiga diberikan tanpa peringatan. TUHAN mungkin tidak memberi peringatan sebagai hukuman kepada Firaun yang telah melanggar janjinya (lih. 8:15). TUHAN langsung memerintahkan Musa untuk menyuruh Harun mengulurkan dan memukulkan tongkatnya ke debu tanah, dan debu itu menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir (16). Debu yang dipakai untuk menciptakan manusia (bdk. Kej. 2:7) sekarang dipakai sebagai tulah. Para ahli ilmu gaib berupaya untuk membuat hal yang serupa untuk menjadikan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak mampu (18). Lalu berkatalah ahli-ahli itu kepada Firaun: "Ini perbuatan tangan ilahi!" (19). Kita dapat melihat adanya peningkatan kedahsyatan dari tulah yang telah TUHAN berikan sebelumnya. Jika pada tulah pertama dan kedua, para ahli ilmu gaib Mesir dapat melakukan yang serupa dengan ilmu mantra mereka, maka sekarang mereka tidak dapat melakukan. Mereka kemudian mengerti bahwa apa yang terjadi bukan karena mantra, dan mengerti bahwa itu adalah perbuatan tangan ilahi. Nanti, tulah-tulah selanjutnya semakin dahsyat. Alkitab menunjukkan bahwa ketika Allah memberi hukuman, dan manusia tetap tidak bertobat, maka Allah akan semakin meningkatkan hukuman-Nya. Terhadap umat-Nya juga Allah menyatakan demikian. Dalam Imamat kita diberi tahu, jika umat tetap tidak bertobat, Allah akan lebih keras menghajar umat sampai tujuh kali lipat, peringatan itu muncul sampai empat kali (bdk. Im. 26:18, 21, 24, 28). Allah memberikan hukuman supaya manusia bertobat. Maka, jika kita dihukum, kita harus cepat bertobat! Jangan sampai hukuman menjadi berlipat kali lebih berat karena kita mengeraskan hati seperti Firaun. Di dalam kasih-Nya, Allah menghukum kita yang berdosa. Kiranya kita memiliki hati yang mau bertobat dan berupaya menaati Allah. [INT] Baca Gali Alkitab 2 Tuhan sudah memberikan dua tulah yang dahsyat, namun Firaun berkeras hati dan ingkar janji. Mungkin, Firaun menyangka ilah-ilah yang dia sembah lebih kuat daripada Allah Israel. Ternyata, Firaun terlalu percaya diri. Para ahli ilmu gaib bangsa Mesir tidak mampu berbuat seperti yang dilakukan Harun dengan tongkatnya. Tulah ketiga membuat para ahli ilmu gaib bangsa Mesir mengakui kemahakuasaan Allah. Meskipun demikian, Firaun tidak mau mendengarkan mereka. Nyata bagi kita, Allah mampu mengatasi kuasa ilah-ilah lain. Oleh karena itu, kita harus menyatakan karya dahsyat Allah di dalam dan melalui hidup kita. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |