Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/09/16 |
|
Jumat, 16 September 2022 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Jemaat Laodikia adalah jemaat yang mendapat penilaian terburuk dibandingkan dengan enam jemaat yang lain. Tidak ada satu pun kata pujian yang dituliskan untuk jemaat ini. Mengapa jemaat ini mendapat teguran Tuhan yang begitu keras? Apa yang menjadi masalah mereka? Laodikia merupakan kota yang sangat indah, makmur, dan terkaya di Asia Kecil pada masa itu. Kota itu adalah hadiah dari Antiokhus II bagi permaisuri yang sangat dicintainya Laodice. Sebagai kota perdagangan, kedamaian dan ketenangan sangat penting demi kelancaran bisnis. Tak hanya itu, industri tekstil Laodikia sangatlah maju. Mereka memiliki Trimita, yaitu jubah wol yang sangat terkenal dan sangat mahal. Hanya orang-orang kaya yang bisa mengenakan jubah itu. Selain itu, industri farmasi sangat membanggakan. Salep mata dan telinga mereka sangat terkenal dan ampuh. Kemakmuran itu juga dinikmati oleh jemaat Tuhan di sana. Mereka dapat menjadi kaya, tenteram, dan makmur dengan syarat mereka turut menjaga ketenangan, keamanan, dan ketenteraman kota. Itulah yang justru membuat jemaat ini berbaur dan tidak terlihat berbeda dari warga seisi kota. Memang aktivitas rohani masih tetap dijalankan secara rutin, tetapi Tuhan melihat tak lagi ada gairah di dalamnya (16). Pengikut Kristus dipanggil menjadi garam dan terang, bukan menjadi sama dan serupa dengan dunia. Oleh karena itu, Tuhan menegur dengan sangat keras dan membalikkan keyakinan mereka. Laodikia yang kaya, berjubah indah, dan bangga dengan salep mata ampuhnya dinyatakan malang, miskin, buta, dan telanjang (17). Tetapi, teguran itu justru menunjukkan kasih, perhatian, dan kesetiaan Tuhan atas umat-Nya (19). Apakah kita juga telah dibutakan dengan kemakmuran dan kenyamanan yang membuat hidup kita tak berbeda dari orang yang tidak percaya? Apakah kehidupan kita tidak lagi menjadi menarik dan antusias? Ingatlah bahwa seharusnya melalui kita banyak orang dapat mengenal Kristus. Bukalah hati terhadap teguran Allah, dan jadikan hidup kita saluran berkat-Nya! [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |