Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/09/08 |
|
Rabu, 8 September 2021 (Minggu ke-15 Sesudah Pentakosta)
|
|
Siapa pun yang mengakui dirinya sebagai orang Kristen harus menunjukkan sikap yang dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi semua orang dalam segala bidang kehidupan. Dalam pembacaan kita hari ini Yesus menunjukkan sikapnya yang menaati kehendak Bapa serta menaati peraturan hukum agamawi. Para murid sangat sedih ketika Yesus memberitahukan untuk kedua kalinya akan penderitaan, kematian, dan juga kebangkitan-Nya kelak. Ia akan mengalami kematian oleh tangan manusia demi melakukan kehendak Allah Bapa. Ketika berada di Kapernaum, pemungut bea Bait Allah menanyakan tentang bea yang seharusnya dibayarkan setiap tahun oleh orang-orang Yahudi (lih. Kel. 30:11-16; bdk. Neh. 10:32). Peraturan seperti itu diteruskan oleh umat Yahudi hingga pada zaman Yesus. Yesus adalah pemilik Bait Allah dan seharusnya Ia tidak perlu membayar pajak. Namun, supaya tidak menjadi batu sandungan, maka Yesus pun membayar pajak itu dengan cara yang ajaib (26). Apa yang Yesus lakukan menunjukkan ketaatan-Nya terhadap otoritas. Pertama otoritas Allah. Yesus dengan taat menyerahkan diri-Nya, mati di tangan orang berdosa. Kedua, otoritas dunia. Yesus tetap taat membayar bea. Ketika Ia hadir ke dalam dunia, maka Ia juga berada di "bawah" hukum yang ada di dalam dunia; dalam hal ini peraturan agama Yahudi. Yesus mengajarkan bagaimana bersikap taat agar tidak menjadi batu sandungan demi kebaikan semua orang. Hidup kita selalu berada di bawah otoritas, baik di bawah otoritas Allah, manusia, peraturan agama, undang-undang negara, maupun otoritas lainnya. Yesus memberikan keteladanan bagi kita tentang bagaimana menaati peraturan yang ada, sekalipun Yesus sendiri jauh lebih tinggi dari semua hukum agama dan peraturan manusia, sebab Dia adalah Allah. Marilah kita menjadi saksi Kristus dengan menjadi pribadi yang taat sehingga hidup kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan menjadi teladan dan mencerminkan Kristus di dalam kita. [RBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |