Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/08/28 |
|
Sabtu, 28 Agustus 2021 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)
|
|
Pemberitaan Kerajaan Allah memiliki konsekuensi yang tidak ringan, seperti yang dialami oleh para rasul. Mereka menghadapi banyak penolakan di mana dunia tidak bersedia bertobat dan kembali kepada Allah. Penolakan datang dari orang-orang yang akan menyerahkan para rasul kepada majelis agama (17). Orang-orang juga akan menggiring para rasul ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja (18). Tampaknya, orang-orang bersikap kaku terhadap berita Kerajaan Surga. Saat itu masih banyak orang yang tidak bersedia melepaskan ortodoksi keagamaan mereka. Orang-orang lebih menghargai aturan-aturan agama menurut pikiran mereka sendiri ketimbang merespons cinta kasih Allah. Demikianlah beberapa konsekuensi yang akan ditanggung para utusan Tuhan Yesus. Namun, mereka diminta tetap bertahan, sebagaimana ditulis dalam ayat 22: "Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat". Artinya, para rasul diminta mempertahankan konsistensi pelayanan mereka. Hal yang sama tampaknya juga dialami oleh gereja, baik pada abad pertama maupun pada abad berikutnya, hingga termasuk abad sekarang. Betapa banyak ATHG, yaitu Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan yang dialami oleh gereja. Walau demikian, Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya sendirian. Allah senantiasa menyertai umat-Nya menghadapi konsekuensi pelayanan gerejawi. Selalu terbukti bahwa pada akhirnya gereja dapat bertahan dengan selamat dalam menghadapi dan melewati segala ATHG. Ada sebuah ungkapan iman yang indah: "Tuhan tidak menjamin pelayaran yang mulus tanpa gelombang dan badai, tetapi Dia menjamin perahu kita akan sampai di pelabuhan dengan selamat." Mari kita sadari konsekuensi di dalam pelayanan kita. Oleh sebab itu, kita diminta konsisten dan teguh melayani dengan keyakinan iman bahwa dalam semuanya itu Tuhan menyertai dan menolong kita. Kiranya Tuhan menyertai dan memampukan kita untuk memiliki konsistensi dalam menghidupi panggilan pelayanan kita. [SRH] Baca Gali Alkitab 9 Yesus menceritakan penderitaan-penderitaan yang akan dialami oleh orang-orang yang diutus-Nya dan dari siapa datangnya berbagai penderitaan tersebut (16). Para murid pun kemudian diajak untuk waspada dan siap menghadapi berbagai macam penderitaan (17-22). Mereka juga diberi petunjuk bagaimana cara untuk menanggung penderitaan dan terus bekerja di tengah penderitaan mereka (23-28). Namun demikian, Yesus juga menceritakan bahwa Allah sangat peduli terhadap para utusan-Nya. Mereka lebih berharga dari burung pipit (29-31). Jelas, para utusan Allah diminta untuk mengakui Yesus dan tidak menyangkal Dia, baik di hadapan-Nya maupun manusia (32-33). Sampai saat ini pun, mengikuti, menaati, dan memberitakan Yesus sering kali membangkitkan perlawanan atau penolakan. Pesan Allah bagi orang percaya pada masa kini tidak berubah. Orang percaya tidak perlu takut dan khawatir. Mereka yang bertahan sampai akhir akan mendapat penghargaan yang mulia dari Allah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |