Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2003/08/26

Selasa, 26 Agustus 2003 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)

Ayub 40:10-41:1
Manusia penguasa alam?

Manusia penguasa alam? Dalam Kejadian 1:28, Allah memberikan kepada manusia kuasa untuk menaklukkan alam semesta atas nama Allah. Namun, dalam kenyataannya, manusia dikalahkan oleh keinginan untuk memenuhi ambisi diri sendiri untuk menjadi sama dengan Allah. Akibatnya, sejak dosa didaulat manusia untuk berkuasa atas dirinya, manusia bergumul dengan alam dan kadang dikalahkan alam.

Dua ilustrasi yang diberikan Allah kepada Ayub membuat Ayub berpikir ulang akan kemampuan dirinya sebagai manusia untuk mengatur dan menguasai alam. Pertama, kuda Nil (ayat 40:10-19 -- Behemoth). Binatang yang kelihatannya begitu tenang dan termasuk binatang herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan) (ayat 10), ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa (ayat 11-14). Hidup di sungai-sungai yang beraliran deras tidak menghanyutkannya (ayat 18). Manusia biasa tidak mungkin bisa mengendalikannya (ayat 19).

Kedua, adalah buaya (ayat 40:20-41:1a -- lewiatan). Binatang ini tergolong jenis karnivora (pemakan daging), dan ditakuti manusia. Orang-orang yang tak berpengalaman tidak akan mampu menangkap dan menaklukkan buaya. Di permulaan pasal 41, disebutkan "Orang yang nekat pun takkan berani membangkitkan amarahnya" (ayat 41:1a). Kalau pun ada orang nekat melawan buaya, maka kesudahannya sudah dipastikan (ayat 40:27-28). Jangankan mengatur alam ciptaan Tuhan, mengatur dan menguasai dua binatang ciptaan Tuhan tersebut saja tidak sanggup, apalagi mau mengatur Allah, Sang Pencipta. Apa lagi yang hendak dikatakan?

Bersama Ayub kita belajar tentang merendahkan hati di hadapan Allah. Tanpa kembali mengakui kedaulatan Dia atas hidup kita, dan belajar taat kepada-Nya, kita tidak akan mampu memenuhi mandat Kejadian 1:28, menaklukkan alam ini demi kemuliaan Allah.

Renungkan: Mari kita hayati kebesaran Allah atas seluruh alam ciptaan-Nya, dan percayakanlah hidup kita sepenuhnya kepada Dia.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org