Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/08/03

Sabtu, 3 Agustus 2024 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

Kejadian 49:1-28
Berkat, Teguran, dan Kutukan Masa Depan

Menjelang kepergian Yakub pada usia lanjutnya, diceritakan tentang pemberian berkat bagi setiap anaknya.

Yakub, sebagai seorang ayah yang baik, memberkati anak-anaknya menurut karakter dan perbuatan masing-masing, bukan berdasarkan kebencian, kemarahan, ataupun sikap pilih kasih. Dengan hati yang tulus ia memanggil, mengumpulkan, dan menyampaikan kehidupan masa depan mereka satu per satu.

Mula-mula Ruben, Simeon, Lewi, dan Isakhar karena perilaku buruk mereka, maka mereka mendengar kata-kata teguran dan kutukan. Ruben kehilangan hak kesulungan (3-4), Simeon dan Lewi kehilangan tanah (5-7). Isakhar diberkati sebagai pekerja keras, tetapi ada peringatan karena kemalasannya; akibatnya, ia akan merana oleh perbudakan (14-15).

Kemudian, Yehuda, Zebulon, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin mendengar kata-kata berkat karena mereka memiliki karakter yang baik. Yehuda akan dipuji, memperoleh kemenangan dan kedudukan, bahkan Mesias akan datang melaluinya (8-12). Zebulon akan diberkati sebagai saudagar (13), Dan akan mengadili bangsa-bangsa (16-18), Gad akan berhasil mengatasi serangan yang datang dalam hidupnya (19), Asyer akan hidup nikmat dengan makanan mewah (20), Naftali akan tinggal di tanah yang sangat produktif (21). Yusuf, yang awal hidupnya penuh kesengsaraan, tetapi yang tetap optimis karena Tuhan menyertainya, akan memberkati banyak orang (22-26). Terakhir, Benyamin akan memperoleh keuntungan (27).

Orang yang berkarakter buruk dan berbuat buruk pasti mengundang teguran dan kutukan bagi masa depannya sendiri. Sebaliknya, orang yang baik akan dihormati, diberi kemenangan dan kedudukan, sanggup mengatasi berbagai persoalan, dan tercukupi segala kebutuhannya. Dari hidupnya yang diberkati ia akan menjadi berkat bagi orang lain.

Mari kita doakan setiap orang Kristen yang terkasih dalam Kristus, termasuk orang tua dan anak-anak kita agar dengan karakter dan perbuatan yang sejalan dengan kehendak Allah, kita memiliki masa depan yang penuh berkat. [EMR]


Baca Gali Alkitab 5

Kejadian 50:15-21

Peristiwa pengampunan mungkin telah terjadi dan isak tangis penyesalan telah ditumpahkan, tetapi kadang masih ada rasa cemas yang mengganjal. Bagaimana kalau orang yang mengampuni kita berubah pikiran? Bagaimana kalau diam-diam dia tetap ingin membalas dendam kepada kita?

Kecemasan yang demikian mengisi pikiran saudara-saudara Yusuf. Mereka baru saja berduka atas kepergian ayah mereka, tetapi sebagai akibatnya, mereka berpikir bahwa mereka kehilangan satu-satunya pelindung mereka dari amarah dan dendam Yusuf.

Apa saja yang Anda baca?
1. Setelah Yakub meninggal, apa yang dikatakan saudara-saudara Yusuf di antara mereka? (15)
2. Apa isi pesan mereka kepada Yusuf, dan apa respons Yusuf? (16-17)
3. Apa yang mereka lakukan dan katakan di hadapan Yusuf? (18)
4. Apa yang dikatakan Yusuf sebagai responsnya? (19-21)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Seberapa besar dampak dari dosa dan kejahatan masa lalu?
2. Apa satu hal yang lebih besar daripada rasa bersalah dan mampu mengatasi kesalahan masa lalu?
3. Apa yang dapat membuktikan bahwa pengampunan seseorang itu benar-benar tulus atau tidak?

Apa respons Anda?
1. Sebagaimana Allah merencanakan yang baik dari yang jahat, bagaimana Anda dapat mengganti dendam dalam hati Anda menjadi harapan dan keinginan demi kebaikan?
2. Bagaimana Anda dapat meneguhkan bahwa pengampunan Anda sungguh-sungguh tulus dan bukan luapan emosi sesaat?

Pokok Doa:
Mohon Tuhan membukakan hati kita untuk memberi dan menerima pengampunan dengan rela dan tulus.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org