Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/08/01 |
|
Selasa, 1 Agustus 2023 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
|
|
Di dalam jalan hidup yang benar, orang percaya tak hanya memenuhi panggilan Tuhan bagi dirinya, tetapi juga meninggalkan jejak yang dapat diikuti oleh generasi selanjutnya. Suku Lewi telah dipisahkan oleh Allah untuk melayani-Nya (lih. Bil. 3-4). Harun dan keturunannya telah ditetapkan untuk menjadi imam Allah secara turun-temurun. Orang-orang Lewi lainnya ditetapkan untuk menolong imam dalam tugas di Bait Allah dan mengajar umat Allah tentang firman-Nya. Dalam silsilah suku Lewi, tersirat kisah-kisah keberhasilan maupun kegagalan. Misalnya, Nadab dan Abihu, anak-anak Harun (3). Mereka gagal dalam menaati Allah, kemudian dibakar oleh api (lih. Im. 10:1-2). Namun, ada juga Pinehas, cucu Harun (4). Ia bersikap patriotik dan setia kepada Allah di tengah penyembahan berhala orang Israel terhadap Baal Peor (lih. Bil. 25:7-9). Tujuan penulis dalam memasukkan nama-nama itu ke dalam silsilah adalah untuk menasihati pembaca agar mereka menaati Allah dalam seluruh aspek hidup mereka. Demikian juga dengan Samuel dan keturunannya (28-30). Ia mendengarkan panggilan Tuhan sejak kecil dan setia sampai akhir hidupnya. Yoël, anaknya dan Heman, cucunya pun melayani Tuhan dengan setia (lih.6:33). Kesetiaan iman menjadi tanggung jawab setiap pribadi di hadapan Allah. Nama-nama dalam silsilah dituliskan untuk mengingatkan generasi selanjutnya tentang bagaimana orang-orang yang pernah hidup sebelumnya menjalani kehidupan imannya, sehingga generasi selanjutnya itu dapat memetik kebenaran dari teladan yang ditinggalkan. Dalam kehidupan orang percaya, kita menemukan adanya orang-orang yang taat kepada Allah dengan sepenuh hati, tetapi juga ada orang-orang yang gagal menaati Allah. Bahkan, dalam lingkup yang lebih kecil, yaitu keluarga, kita juga menemukan adanya orang tua yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah, tetapi anak-anak mereka memberontak. Demikian juga sebaliknya. Nyatalah, hidup bagi Allah adalah dasar bagi kita untuk meninggalkan jejak yang dapat diikuti oleh generasi berikutnya. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |