Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/27

Kamis, 27 Juli 2023 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

1 Tawarikh 2
Keberanian Menyongsong Arus

Dalam pembacaan kita tentang silsilah, kini kita tiba pada garis keturunan Israel. Inilah bagian yang utama karena di dalamnya kita mendapatkan dua nama yang amat penting.

Pertama, Daud (15). Adanya Daud melalui Isai menunjukkan bahwa silsilah ini memberikan orientasi kepada bangsa Israel yang kembali dari pembuangan di Babel untuk kembali hidup dalam visi kerajaan Daud, yaitu kerajaan Allah sendiri.

Kedua, Kaleb bin Hezron (18). Penulis Tawarikh tidak menyamakan Kaleb di sini dengan Kaleb dari kisah Yosua. Signifikansi dari nama Kaleb adalah keturunannya, yaitu Bezaleel (20), yang terkait erat dengan pembangunan Kemah Pertemuan dan Tabut Perjanjian (lih. Kel. 31:2, 35:30). Visi penyembahan umat Israel oleh Musa dilanjutkan dengan penyembahan di Bait Allah. Dengan demikian, bangsa Israel harus kembali menjadi umat yang menyembah Tuhan di Yerusalem sesuai tradisi yang diwarisi di dalam silsilah ini.

Ketika Israel berada dalam pembuangan, mereka tidak terlepas dari sejarah perjalanan bersama Tuhan. Namun, ketika mereka kembali ke Yerusalem, mereka perlu menata kembali fokus hidup mereka kepada rencana Tuhan.

Dalam hidup kita, mungkin ada kalanya kita meninggalkan komunitas orang percaya, lalu kembali lagi ke rumah ibadah dan berdoa lagi. Saat kita kembali, mungkin terasa canggung, apalagi harus berforkus pada visi Tuhan.

Namun, mengingat kembali penyertaan Tuhan dalam tahun-tahun hidup kita yang telah lalu dapat menolong kita mempunyai pandangan yang lebih tajam. Rasa syukur dan kecukupan dapat menolong kita keluar dari sekadar insting bertahan hidup. Memberi diri lagi untuk mendengarkan arus panggilan ilahi akan membangkitkan keberanian senyap untuk melangkah maju

Berjalan bersama Tuhan sering kali tak mudah. Hati bercabang dapat membuat kita gentar. Berkali-kali kita merasa tidak sanggup dan gagal, tetapi Tuhan tak menyerah terhadap kita. Dalam menjaga langkah, meniti batin, dan menegakkan jiwa, kita kembali kepada Tuhan. Dialah yang membuat kita melangkah maju. [IHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org