Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/07/23 |
|
Kamis, 23 Juli 2020 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Banyak orang menjadi minder karena merasa memiliki sedikit kemampuan jika dibandingkan orang lain. Fenomena ini mungkin menjadi satu alasan menjamurnya seminar motivasi diri di banyak tempat. Para motivator kerap berkata: "Kamu harus yakin kalau kamu bisa! Ada kekuatan dalam dirimu! Kamu pasti mampu!" Percaya diri tidak sepenuhnya salah. Namun, ketika itu didasari oleh kemampuan diri dan bukan anugerah Tuhan, kita dapat jatuh pada kesombongan serta mengandalkan diri sendiri. Tuhan tidak ingin hal ini terjadi kepada Gideon dan pasukannya ketika berperang melawan Midian. Itulah sebabnya, Tuhan meminta Gideon agar mengurangi jumlah pasukannya. Pasukan yang berjumlah 32.000 lalu tersisa hanya 300 orang. Dengan jumlah pasukan itu, orang Israel akan menyadari bahwa kemenangan mereka bukan karena kekuatan sendiri, tetapi kuasa Tuhan. Kemenangan mereka atas Midian membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Akhirnya, Israel kembali percaya dan berserah kepada-Nya. Rasa percaya diri yang didasarkan pada kemampuan diri sangat berbahaya. Sebab, sikap tersebut bisa membuat kita merasa tidak lagi membutuhkan pertolongan Tuhan. Akibatnya, kita bisa jatuh ke dalam dosa kesombongan. Kita harus sadar dan wawas diri terhadap bahaya mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dalam hal apa kita merasa kuat? Apakah ada persoalan yang mampu kita atasi seorang diri tanpa membutuhkan pertolongan Tuhan? Jika ada, mari kita memohon agar Tuhan menolong dan menjauhkan kita dari dosa kesombongan. Mari kita senantiasa melibatkan serta mengandalkan Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan yang kita ambil. Kiranya, Tuhan menolong kita. Ucapan terima kasih atas setiap hikmat, keberanian, dan kemampuan yang Tuhan berikan harus kita naikkan. Mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah adalah penting. Biarlah pertolongan Tuhan tetap nyata dalam hidup kita. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |