Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/07/19

Jumat, 19 Juli 2024 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

Kejadian 38
Tanggung Jawab Suami Istri

Tidak dapat disangkal bahwa melahirkan keturunan merupakan salah satu aspek penting dalam pernikahan, tetapi bukan yang terpenting.

Yehuda memiliki tiga anak laki-laki, yaitu Er, Onan, dan Syela (3-5). Bagi anak sulungnya, ia mengambilkan seorang istri yang bernama Tamar. Namun, karena Er jahat di mata Tuhan dan dihukum oleh-Nya, ia belum memiliki anak untuk melanjutkan nama keluarganya (6-7).

Hukum di Timur Tengah Kuno menuntut agar seorang laki-laki menikahi janda dari saudara laki-lakinya, dan memberikan anak atas nama saudara yang telah mati itu (Ul. 25:5-6). Namun, Onan menolak dan memakai cara curang. Di mata Tuhan apa yang dilakukan Onan jahat, maka Tuhan menghukum dia juga (9-10).

Kematian Er dan Onan membuat Yehuda enggan untuk menikahkan Syela dengan Tamar, ia takut kalau anak bungsunya juga akan mati (11). Namun, di luar dugaan Yehuda, Tamar memakai caranya sendiri. Ia menyamar sebagai pelacur, lalu bersetubuh dengan Yehuda (14-18).

Sekalipun tindakan Tamar salah, bahkan dapat diganjar hukuman mati (24; bdk. Ul. 23:17-18), tindakan Yehuda lebih salah lagi karena ia munafik dan bejat. Tindakannya merupakan hal yang jahat di mata Tuhan, tetapi setelah Yehuda mengakui kesalahannya (26), Tuhan mengampuninya dan bahkan memberikan keturunan bagi keluarganya.

Baik suami maupun istri mengemban tanggung jawab yang tak dapat diabaikan. Salah satu tanggung jawab yang sering diutamakan adalah tugas melahirkan anak, terutama pada zaman kuno ketika kelangsungan suatu suku bergantung pada keturunan yang sah. Namun, kita harus ingat tanggung jawab kita yang terpenting sebagai umat Tuhan, yaitu menjaga hidup kudus.

Terlepas dari keterbatasan dan kesulitan yang ada, jangan kita bertindak untuk memuaskan nafsu atau meninggikan nama sendiri, dan jangan juga kita mengompromikan kekudusan diri kita. Tanggung jawab kita, baik suami maupun istri, adalah membangun keluarga di dalam kekudusan yang berkenan di mata Tuhan. [CHR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org