Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/07/12 |
|
Selasa, 12 Juli 2022 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Kita butuh diselamatkan dan dilepaskan dari hukuman, kutuk, dan akibat-akibat dari dosa. Keselamatan diperoleh bukan dengan kekuatan sendiri, bukan pula melalui perbuatan baik. Namun, keselamatan diprakarsai oleh Allah sendiri. Dalam perikop hari ini, Paulus memberitahukan rahasia di balik keselamatan Israel dan bangsa-bangsa lain. Paulus berpesan bagi orang-orang yang ia layani supaya jangan menganggap diri mereka pandai (25). Sebab, menganggap diri pandai adalah salah satu sifat buruk manusia yang dapat menutupi kebenaran untuk memahami rencana keselamatan dari Allah. Ia pun kemudian membuka rahasia tentang rencana Allah bagi keselamatan Israel dan bangsa-bangsa lain: Pertama, kekerasan hati Israel tidak berlangsung lama, yakni setelah orang-orang bukan Yahudi yang datang kepada Allah sudah lengkap (26). Kedua, Allah menjamin keselamatan Israel dengan hadirnya seorang Penebus di tengah-tengah mereka untuk menyelamatkan mereka dari dosa (26-27). Ketiga, keberadaan Israel yang tidak taat kepada Allah menjadi keuntungan bagi bangsa-bangsa lain. Sebab melalui ketidaktaatan Israel, bangsa-bangsa lain mendapatkan belas kasihan Allah dan diselamatkan (28-32). Tak seorang pun dapat memahami Allah, baik perasaan-Nya, rancangan-Nya sikap-Nya, tindakan-Nya, dan keputusan-Nya. Jadi, janganlah menganggap diri pandai. Akan tetapi, akuilah dan pujilah Allah yang telah memenuhi rencana keselamatan bagi semua orang. Rahasia keselamatan Allah adalah bahwa keselamatan kita berasal dari Allah, Sang Sumber Kehidupan. Pengajaran tentang rahasia keselamatan Allah itu penting dan berlaku bagi semua orang. Setiap orang boleh menerima keselamatan yang bersumber dari Allah. Kemudian, kita pun dimampukan untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar sebagai respons terhadap keselamatan yang telah kita terima. Mari tinggalkan cara hidup lama; kita tidak lagi menilai buruk orang lain dan tidak lagi membandingkan mereka dengan diri sendiri. Mari kita hormati karya Allah dalam diri semua manusia. [EMR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |