Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/07/11

Kamis, 11 Juli 2024 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)

Apa yang biasa dilakukan orang ketika pikirannya sedang galau? Ada yang datang kepada teman dekat yang bisa dimintai nasihat. Ada juga yang meninggalkan sejenak persoalannya untuk healing dengan pergi ke tempat hiburan untuk menyenangkan hati atau menikmati hobinya. Intinya, orang tidak akan tinggal diam. Dia akan mencari cara agar pikirannya tidak kacau lagi.

Yakub, yang sedang galau karena Esau mendatanginya dengan 400 orang, memilih untuk menyendiri. Seluruh keluarga dan miliknya menyeberangi Sungai Yabok (22-23). Namun, Yakub kembali untuk tinggal seorang diri.

Sangat mungkin Yakub membutuhkan waktu sendirian untuk menenangkan diri. Bisa jadi, dia hendak berefleksi tentang masa lalunya dan berdoa kepada Allah. Namun, yang justru terjadi adalah seorang laki-laki datang dan bergulat dengannya (24). Entah siapa laki-laki itu. Namun, dari akhir kisah pergulatan mereka, diungkapkan kepadanya bahwa laki-laki itu adalah Allah (28).

Pergulatan itu membawa berkat bagi Yakub (29c). Yakub pun menamai tempat itu Pniel, yang berarti wajah Allah, karena dia telah melihat Allah dan selamat (30). Yakub sadar bahwa di tengah kegalauannya, Tuhan ada bersamanya.

Dalam perjalanan kehidupan, sangat mungkin kita mengalami kegalauan seperti Yakub karena sesuatu yang telah terjadi atau justru karena prasangka yang belum terjadi. Saat pikiran kita galau, kita pasti ingin situasi menjadi tenang dan kekacauan bisa segera diselesaikan. Namun, tak selalu yang terjadi adalah yang kita mau. Bisa saja di tengah kacaunya pikiran, malah muncul persoalan tambahan. Rasanya seperti mau menghilang saja!

Berkaca dari pengalaman Yakub, berbagai persoalan yang datang di tengah kegalauan kita bisa jadi merupakan cara Tuhan bergulat dengan kita. Tuhan mengajak kita bergulat supaya kita bisa melihat wajah-Nya serta merasakan bahwa Dia ada dan memberkati kita. Hasilnya, kita tak lagi berfokus pada hal yang membuat kita galau, tetapi pada Tuhan yang menyertai kita.

Maka, mari kita belajar melihat wajah Allah, Pniel, dalam pergumulan kita. [KRS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org