Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/07/10 |
|
Senin, 10 Juli 2006
|
|
Judul: Firman memberi hikmat Orang modern mengagung-agungkan pendidikan. Menurut mereka, pendidikan bisa mengubah orang menjadi lebih baik dan bermoral karena pada dasarnya manusia itu baik. Pandangan ini keliru! Banyak orang yang berpendidikan tinggi justru menjadi penjahat berkaliber. Hanya satu jenis pendidikan yang dapat mengubah manusia yang berdosa menjadi manusia yang beradab dan bermoral, yaitu pendidikan dari Tuhan sendiri. Tentu syarat utama mendapatkan pendidikan Tuhan adalah seseorang harus menjadi umat Tuhan terlebih dulu. Inilah yang telah dialami oleh pemazmur. Dengan pengakuan bahwa dia adalah milik Tuhan (94), pemazmur mengungkapkan faedah pendidikan Tuhan. Pertama, firman Tuhan menjadikan anak-anak Tuhan bijaksana dan berakal budi melebihi kepandaian para guru bahkan pengetahuan para orang tua (89-100). Hal ini bukan meremehkan peran para guru atau para orang tua yang telah makan asam garam kehidupan. Firman Tuhan membuat kita memiliki cara pandang dan cara menilai dari sudut Allah berdiri. Kedua, pendidikan Tuhan memberikan hikmat yang dapat mengatasi kelicikan para musuh Tuhan yang hendak memperdaya anak-anak Tuhan ke dalam kesesatan (98, 110). Dengan berpegang pada firman Tuhan, kita dipelihara dari kesesatan. Firman Tuhan menuntun kita pada jalan kebenaran (101, 104, 105). Ketiga, firman Tuhan menjadi kesukaan hidup anak-anak Tuhan (103). Kedekatan dengan Tuhan membuat hidup kita bergairah (92). Firman memberi tenaga rohani yang membuat kita semakin giat melayani-Nya dengan penuh syukur (108). Dengan firman-Nya, Tuhan menopang kehidupan di dunia ini. Dengan kasih setia-Nya, Ia menopang hidup anak-anak-Nya untuk menjadi yang terbaik di mata-Nya serta menjadi teladan moral bagi dunia yang kacau ini. Renungkan: Menghadapi orang yang sungguh penuh firman Tuhan, orang dunia secerdik apa pun pasti "kewalahan."
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |