Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/07/08

Senin, 8 Juli 2024 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)

Kejadian 31:22-42
Hati-hati dengan Niatmu

Ketika hati dipenuhi kecurigaan dan kebencian, sangat mudah untuk menuduh orang tertentu. Sekalipun orang tersebut belum tentu melakukan apa yang kita curigai, niat harus diwaspadai. Sebab, niat itulah yang akan menuntun kita untuk bertindak. Jika iya, tuduhannya benar, jika salah kita yang malu.

Tak dijelaskan niat Laban terhadap Yakub. Meski ia baru mengetahui bahwa Yakub telah pergi setelah lewat tiga hari (22), dan ia pun mengejar menantunya sampai tujuh hari perjalanan (23).

Allah menegur Laban melalui mimpi supaya ia tidak mengatai Yakub sembarangan (24). Tampaknya memang Laban menginginkan sesuatu dari Yakub (30). Nyatanya, ketika ia berjumpa dengan Yakub, ia menyebutkan bahwa hanya karena Allah ayah Yakub menegurnya, dia tidak berbuat jahat kepada Yakub (29).

Sekalipun orang tak tahu niat Laban, Tuhan tahu. Karena itu, Tuhan pun menegur Laban. Di satu sisi, teguran ini bisa dilihat sebagai cara Tuhan untuk melindungi Yakub, orang yang dikasihi-Nya. Namun, di sisi lain, teguran ini juga menunjukkan kasih Tuhan kepada Laban. Tuhan membuat Laban menimbang-nimbang lagi niatnya karena belum tentu Yakub melakukannya.

Niat memang tak diketahui oleh orang lain. Niat juga tidak menyakiti siapa pun karena belum diwujudkan menjadi tindakan. Namun, justru karena itulah, niat perlu diwaspadai.

Kita perlu senantiasa menilik niat yang ada di dalam hati kita. Jika niat itu baik, segeralah dilaksanakan dengan cara yang baik pula. Jika niat itu jahat, segeralah dihilangkan sebelum benar-benar terwujud dalam tindakan. Penyesalan selalu datang di akhir; jika kita tidak mewaspadai niat kita, bisa jadi kita menyesal setelah bertindak jahat. Oleh karena itu, hentikanlah selagi kejahatan itu masih berbentuk niat.

Tak semua orang mengalami teguran langsung dari Tuhan seperti yang Laban alami dalam mimpinya. Maka, kita butuh kepekaan untuk memahami teguran melalui bacaan Alkitab dan doa-doa pribadi kita. Diperlukan hati yang terbuka untuk merasakan bahwa niat kita tidak benar, serta kebesaran hati untuk menghilangkannya. [KRS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org