Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/07/06

Sabtu, 6 Juli 2024 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)

Kejadian 30:25-43
Bukti Janji Allah

Selama bertahun-tahun Yakub bekerja bagi mertuanya. Hasil kerja kerasnya justru memberikan kekayaan bagi Laban. Karena itu, Yakub bermaksud untuk pamit dan kembali ke negeri kelahirannya.

Saat berpamitan, Yakub meminta apa yang menjadi haknya, yang dalam hal ini adalah kedua istri dan anak-anaknya (26). Selain itu, ia pun meminta kambing domba yang hitam, bertutul, dan berbintik sebagai upahnya (32-33).

Laban menyetujui permintaan Yakub, tetapi bukannya tanpa kecurangan. Dengan segera ia memisahkan kawanan kambing domba yang putih dan hitam (35-36), supaya tidak ada yang kawin campur sehingga sedikit saja kambing domba yang menjadi upah Yakub.

Namun, dengan pengalaman dan juga kecerdikan Yakub, tidak sulit baginya untuk menghasilkan kambing domba sesuai harapannya. Pada akhirnya, ia mendapatkan bukan hanya banyak kambing domba, tetapi juga kawanan kambing domba yang kuat (37-42).

Apa yang dialami Yakub merupakan perjalanan hidup yang tidak mudah. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih Yakub bukanlah semata-mata karena kerja kerasnya. Ada tangan Tuhan yang merangkai perjalanan hidupnya. Ada janji Tuhan yang menyertai dan meneguhkan hatinya.

Saat kita membaca kisah ini, apa yang menjadi fokus kita: berkat Tuhan atas Yakub atau bukti bahwa Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Yakub?

Mudah bagi kita untuk berfokus hanya pada berkat Tuhan. Seperti Laban, kita lebih sibuk memikirkan seberapa banyak berkat yang bisa kita dapatkan dan bagaimana kita mendapatkannya. Namun, kita lupa pada kedaulatan Sang Sumber berkat. Kita cenderung melupakan atau mengabaikan fakta bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita, termasuk apa yang kita terima setiap hari, sesungguhnya adalah bukti janji Tuhan. Ia hadir dalam hidup kita. Ia telah menyelamatkan dan selalu menyertai kita.

Jika Tuhan sudah membuktikan janji-Nya kepada kita, apa yang menjadi fokus kita sekarang? Percayalah kepada Tuhan, Dialah yang dengan adil dan setia menyediakan berkat bagi hamba-Nya. [MAR]


Baca Gali Alkitab 1

Kejadian 31:1-21

Terkadang orang berbuat curang karena ia berpikir bahwa ia dapat melarikan diri setelah ia menipu orang dan meraup keuntungan. Pikirnya, setelah mengamankan diri, ia dapat menikmati apa yang dia inginkan dan melanjutkan hidup dengan tenang.

Namun, apa daya, Yakub harus bekerja bagi Laban selama 20 tahun, lalu menghadapi kecurangan pamannya sebanyak 10 kali. Yakub hidup di tengah kecurigaan dan kemarahan, hingga akhirnya ia menerima firman dari Tuhan dan melarikan diri (sekali lagi) bersama keluarganya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang didengar dan dilihat oleh Yakub? Apa firman Tuhan kepada Yakub? (1-3)
2. Apa yang dikatakan Yakub kepada Rahel dan Lea mengenai Laban, kecurangannya, dan tindakan Allah? (4-9)
3. Apa yang difirmankan Allah kepada Yakub? (10-13)
4. Apa jawaban Rahel dan Lea? (14-16)
5. Apa yang dilakukan Yakub bagi kedua istrinya dan anak-anaknya, juga semua ternak miliknya? (17-18)
6. Apa yang terjadi di luar pengetahuan Laban? (19-21)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Sebagaimana Yakub menipu Ishak dan kemudian ditipu Laban, apa yang akan kita tuai jika kita menipu orang lain?
2. Apa saja tindakan yang harus dihindari agar relasi kita dengan sesama dapat terjaga dengan baik dan sehat?

Apa respons Anda?
1. Apa yang dapat Anda lakukan sebagai ungkapan kebaikan dan kepedulian bagi keluarga Anda hari ini?
2. Jika Anda pernah berbuat salah kepada seseorang, bagaimana Anda akan memperbaiki relasi Anda?
3. Maukah Anda menjalin komunikasi dengan saudara atau teman yang berbuat salah kepada Anda? Bagaimana caranya?

Pokok Doa:
Mohon Tuhan lembutkan hati kita supaya kita tidak lagi saling menipu, tetapi saling menjaga dan mengasihi.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org