Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2003/07/06 |
|
Minggu, 6 Juli 2003 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Injil tidak eksklusif. Apa yang dibuat Petrus di sebuah tempat yang jauh di Kaisarea, dalam waktu singkat tersebar di Yudea. Kekristenan telah menembus batas-batas suku, batas budaya atau batas wilayah. Injil telah diberitakan dan sama sekali tidak bisa dibendung. Tentu ini adalah kabar gembira yang seharusnya disambut dengan sukacita di Yerusalem. Tetapi anehnya berita itu disambut dengan protes dan kecaman di Yudea. Karena dianggap Petrus telah melanggar Hukum Taurat. Injil tidak eksklusif tetapi merangkul semua orang. Bagaimana Kristus bisa menyelamatkan dunia, apabila duduk dan makan bersama sama orang lain saja dilarang oleh agama. Kekristenan bukan sebuah peraturan saja sehingga apabila melanggar peraturan itu berarti berhenti menjadi orang Kristen. Keyakinan bukan sekadar ceremoni, sehingga ketika seseorang melanggar ceremoni dapat bahwa ia Kristiani. Menjalankan ceremoni keagamaan dan melakukan peraturan-peraturan keagamaan tentu penting asal tidak legalistis, tetapi agama seharusnya lebih dari itu. Apa gunanya keindahan sebuah ceremoni tetapi kita menikmatinya sendiri, dan tidak mempunyai dampak buat orang lain? Injil tidak eksklusif, karena juga merangkul orang lain. Injil tidak boleh dipeluk erat- erat untuk diri sendiri seperti semangat Farisi, tetapi harus disebarkan dan menjangkau semakin banyak umat manusia. Renungkan: Bersukacitalah jika orang di luar komunitas kita telah diwarnai Injil. Jangan berpikir bahwa hal itu berbahaya untuk kita sendiri.
Yeremia 20: 10-13; Roma 5:12-15; Matius 10:26-33; Mazmur 10:26-33
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |