Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/07/03 |
|
Sabtu, 3 Juli 2021 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Umumnya orang menolak penderitaan. Ada pandangan negatif tentang orang yang menderita karena mereka dianggap tidak memiliki harapan hidup, bernasib buruk, dan sedang dihukum Tuhan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa penderitaan adalah jalan untuk membuktikan kesetiaan pada Tuhan. Artinya, mereka yang setia menderita sampai akhir mendapatkan kemuliaan. Firman Tuhan hari ini berisi berita tentang hamba-Nya yang menderita kesengsaraan, namun kesengsaraan itu bukan akibat perbuatannya. Ia menderita atas kehendak Allah. Ia dihina, dihindari, dipukul, ditikam, diremukkan, dan dianiaya orang. Semua penderitaan yang dipikul adalah bukti ketaatan dan kesetiaannya kepada Allah. Di balik penderitaan yang ditanggungnya ada kemenangan. Sekalipun ia amat menderita, namun pada akhirnya ditinggikan, disanjung, dan dimuliakan. Sangat disayangkan apabila orang tidak percaya akan kemuliaan di balik penderitaan. Mungkin orang itu menolak percaya karena menghindari penderitaan. Lalu, bagaimana bila kita sebagai orang beriman tidak memercayai berita tentang kemenangan di balik penderitaan? Apakah kita juga menolak penderitaan? Hal yang Tuhan inginkan adalah penderitaan Hamba-Nya mencapai puncak kemuliaan, yaitu bahwa banyak orang memperoleh keselamatan. Penderitaan hamba Allah dalam nas ini adalah nubuat yang akan membawa pengampunan, pembenaran, penebusan, dan penyelamatan kepada manusia melalui penderitaan itu. Belajar dari firman Allah hari ini, marilah kita mengoreksi diri. Apakah sebagai orang percaya, kita masih setia dan bertekun dalam iman kepada Allah yang sudah mengampuni, membenarkan, menebus, dan memberikan keselamatan? Apakah kita bersedia menjalani penderitaan karena iman dan sabar menanggungnya sampai memperoleh kemenangan? Dengan sikap hati yang benar, yaitu mengikuti teladan hamba Allah yang menderita, kita diajak sabar menanggung derita, bersaksi bagi orang lain, dan menguatkan mereka dalam penderitaannya. [EMR] Baca Gali Alkitab 1 Orang-orang yang membawa kabar pembebasan akan sangat disambut karena membawa kabar damai dan keselamatan. Peristiwa pembebasan bangsa Yehuda dari pembuangan sesuai dengan rencana dan kepentingan Allah. Pemberitaan tersebut memang harus disampaikan untuk menyatakan pemeliharaan dan anugerah Allah kepada umat-Nya. Para penjaga bersukacita karena mendapat berita yang menyenangkan dan menyukacitakan bangsanya. Ketika para pembawa berita pembebasan tiba, merekalah yang pertama mendengarnya. Kabar tersebut merupakan jawaban bagi doa-doa bangsanya, termasuk doa para penjaga itu. Umat Allah akan mendapat penghiburan setelah mengalami masa berduka yang cukup lama di pembuangan. Penebusan Yerusalem adalah sukacita bagi semua umat-Nya. Allah memanggil umat-Nya untuk bergegas keluar dari tanah pembuangan dan mengajak mereka untuk selalu bergantung pada-Nya. Dengan demikian, nama Allah dimuliakan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |