Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/03 |
|
Senin, 3 Juni 2024 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)
|
|
Rasul Paulus pernah berkata kepada jemaat di Galatia: "Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?" (Gal. 4:16). Jawaban dari kalimat tanya ini sering kali adalah "ya". Salah satu buktinya adalah Stefanus. Dalam perikop ini kita dapat melihat bagaimana respons banyak orang terhadap ucapan Stefanus: mengertakkan gigi (54), juga berteriak, menutup telinga, dan menyerbu Stefanus (57). Semua tindakan ini adalah kebencian mereka terhadap kebenaran yang disampaikan oleh Stefanus. Kemudian, puncaknya adalah mereka menyeret Stefanus ke luar kota dan melemparinya dengan batu sampai mati (58-60). Akan tetapi, meski Stefanus mengalami perlakuan yang mengerikan, dia juga mengalami beberapa privilege dari Allah. Hal ini tampak dari tiga perkataan yang diucapkannya ketika dia sedang berada dalam penganiayaan. Pertama, dalam kebenaran, kemuliaan Allah dan Kristus menjadi bagiannya (56); kedua, dalam kebenaran, Stefanus diterima oleh Allah (59); ketiga, dalam kebenaran, Stefanus dimampukan untuk mengikuti teladan karakter Kristus (60). Kebenaran tidak selalu hadir dalam bentuk yang menyenangkan telinga. Kerap kali kebenaran juga hadir dalam bentuk yang sangat menyakitkan hati. Sangat mungkin kita juga bereaksi dengan cara yang sama seperti para pembunuh Stefanus. Oleh karena itu, kita perlu merenung kembali tentang bagaimana reaksi kita terhadap kebenaran yang menyakitkan? Apakah kita menutup telinga dan menghinanya, atau justru menerimanya dengan lapang dada? Sebagai orang yang setia kepada kebenaran, kita akan mengalami berbagai kesulitan. Mungkin saja ada banyak orang yang tidak menyukai dan kita difitnah. Akan tetapi, jika kita setia, maka privilege yang dialami oleh Stefanus juga akan kita alami. Kita akan menikmati kemuliaan Allah dan Kristus; kita akan diterima oleh Allah; dan kita akan dimampukan untuk mengikuti teladan karakter Kristus. Oleh karena itu, sekalipun sulit, setialah dalam kebenaran-Nya! [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |