Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/28 |
|
Jumat, 28 Mei 2021 (Minggu ke-1 sesudah Pentakosta)
|
|
Kitab Nahum adalah kitab yang berisi ucapan ilahi dan penglihatan yang diberikan Tuhan kepada Nabi Nahum untuk memberikan peringatan kepada Niniwe. Kota Niniwe, ibu kota kerajaan Asyur yang besar itu, sekali lagi mendapat peringatan dari nabi Tuhan agar penduduknya bertobat dari segala kejahatan yang mereka lakukan. Peringatan itu mengingatkan kita kepada peringatan yang Tuhan berikan melalui Nabi Yunus kurang lebih seratus tahun sebelumnya. Kini peringatan itu muncul lagi karena mereka kembali melakukan kejahatan yang dahsyat. Mereka banyak melakukan penumpahan darah, dusta, perampasan, dan penerkaman yang tak henti-hentinya (lih. Nah. 3:1). Dalam kondisi seperti itu Nahum menyatakan tentang identitas Tuhan. Tuhan adalah Allah yang membenci penindasan dan segala bentuk kejahatan. Ia pasti akan murka terhadap semua itu. Semua orang yang melakukannya adalah musuh Allah (1-2). Ia akan menghukum siapa pun yang melakukan penindasan (3b). Di dalam perikop ini digambarkan betapa dahsyat murka Allah itu bisa terjadi (4-5). Meski demikian, Tuhan juga adalah Allah yang panjang sabar dan baik (3a, 7). Sebelum Ia murka dan menghukum, Ia selalu memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Ia bahkan selalu berinisiatif memberi peringatan kepada manusia melalui berbagai cara, termasuk seruan para nabi. Jikalau Tuhan akhirnya menghukum, maka itu biasanya adalah tindakan paling akhir yang harus dilakukan karena kekerasan hati manusia yang tidak mau mendengarkan peringatan Tuhan. Itu semua terjadi karena Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah tinggal diam ketika kejahatan dan kekejian terjadi di dunia ini. Ia pasti akan bertindak dengan keadilan-Nya! Orang benar akan selamat, sedangkan musuh Allah diusir ke dalam kegelapan. Sejahat apa pun manusia, Ia akan memberi kesempatan untuk bertobat. Bagaimana dengan kita? Mari kita dengarkan peringatan-Nya dengan saksama, mengakui kebaikan-Nya, berlindung kepada-Nya, dan yang terpenting bertobat. [MTH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |