Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/19 |
|
Rabu, 19 Mei 2021 (Minggu ke-7 sesudah Paskah)
|
|
Mazmur 143 adalah doa yang dinaikkan dalam situasi genting. Bagi Daud, doa bukanlah sekadar tindakan untuk menenangkan diri, melainkan sebuah percakapan dengan Allah. Daud menaikkan doa ini dalam pemahaman bahwa hanya kepada Allah dia dapat berseru-karena Allah pasti mendengarkannya. Karena itu, Daud menyandarkan doanya pada kesetiaan Allah dan kesadaran bahwa tidak ada seorang pun yang benar di hadapan Tuhan (1-2). Daud menyadari bahwa kehidupan sebagai orang percaya tidak selalu ada di jalan mudah (3-4). Namun, ia memahami bahwa kepuasan dan keselamatan yang utama ada di dalam Tuhan saja, karena Allah adalah setia (5-8). Daud memberikan ungkapan kesiapan untuk menaati tuntunan Tuhan, dan kekuatan inilah yang memberikan semangat baru kepadanya (9-12). Doa yang benar menuntut relasi yang benar dengan Allah. Tanpa relasi dengan Allah, doa hanya menjadi kalimat indah yang terucap tanpa jiwa. Maka, ketika seorang percaya berdoa, ia perlu menguji diri dengan pertanyaan: bagaimana karya Allah nyata dalam hidupku? Dan, apakah aku siap untuk mengikuti tuntunan dan pemeliharaan Allah dengan taat? Dalam pergumulan doa, sering kali manusia terjebak dalam pemikiran untuk memenuhi kepentingannya. Masalah dan kebutuhan begitu menguasai hingga prinsip kebenaran tidak lagi menjadi yang utama. Akibatnya, Allah sekadar menjadi pemuas doa. Di sinilah akar masalahnya. Manusia sering kali mengambil tempat Allah. Yesus Kristus menjadi Juru Selamat kita karena Ia adalah bukti karya Allah yang nyata dalam hidup orang percaya. Ia tidak hanya memberi kita perasaan nyaman yang kosong, melainkan hidup baru, keyakinan baru, dan juga jaminan bahwa Allah menyertai umat-Nya. Di saat kita berdoa, kita siap mendengarkan kehendak Allah dan menghidupinya dengan taat. Mari kita akui Allah sebagai Penguasa dalam hidup kita. Orang benar akan berdoa kepada Allah yang benar, dengan cara yang benar. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |