Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/05/14 |
|
Minggu, 14 Mei 2017 (Minggu Paskah ke-5)
|
|
Pada umumnya kita mengukur kebaikan Tuhan dengan tolok-ukur dikabulkannya permohonan kita. Tahukah Anda bahwa kebaikan Tuhan tidak selalu diwujudkan dengan memenuhi apa yang kita inginkan, melainkan dengan memenuhi apa yang kita butuhkan. Salah satu bukti konkret yang jarang sekali menjadi perhatian kita, yaitu keindahan dan kemisterian alam. Melalui alam, Tuhan menyatakan kebaikan serta pemeliharaan-Nya. Segala kebutuhan primer manusia dan makhluk hidup lainnya sudah tersedia di alam. Inilah yang menjadi perenungan kita melalui Santapan Harian hari ini. Dalam mazmur ini terlihat jelas bagaimana pemazmur memuji kebaikan Tuhan. Sebab Ia memberikan air bagi ciptaan-Nya (10-13), memberikan makanan bagi ciptaan-Nya (14-16), dan memberikan tempat tinggal bagi ciptaan-Nya (17-18). Air, makanan, dan tempat tinggal merupakan tiga kebutuhan mendasar semua mahkluk hidup. Ketiga kebutuhan mendasar itu telah disediakan oleh Tuhan saat Ia menciptakan alam semesta dan segala isinya. Jika kita mempertanyakan soal air kotor, tanaman yang tidak subur, tempat tinggal yang tak layak, banjir di mana-mana, dan lainnya, maka persoalannya bukan ada pada Tuhan. Karena Ia telah menciptakan alam semesta dengan baik, tertata rapi, dan harmonis. Namun, alam semesta menjadi rusak, kacau, dan tidak seimbang karena ulah manusia. Dalam keberdosaannya, manusia tidak merawat dan memelihara alam, melainkan mengeksploitasi alam secara membabi buta. Contohnya, limbah, sampah, karbon dioksida dari asap kendaraan, dan sebagainya. Saat terjadi gagal panen, banjir bandang, gempa bumi, cuaca ekstrem, dan lainnya, mungkin kita menyalahkan Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan itu baik, namun kita tidak mau peduli dengan alam. Kita masih memakai produk yang tidak ramah lingkungan. Karena itu, kita harus mengubah pola pikir egosentris menjadi ekologis terhadap alam semesta. Dengan begitu, kita masih dapat mewariskan dunia yang indah dan baik ini kepada anak cucu kita kelak. Belajarlah mencintai alam. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |