Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/04/20 |
|
![]() |
|
Minggu, 20 April 2025 (Hari Paskah)
|
|
Melaksanakan ibadah dalam suasana duka tidaklah menyenangkan. Kita hanya bisa membayangkan kekalutan yang dialami murid-murid Yesus ketika mereka harus mengadakan ibadah Sabat setelah kematian Yesus di kayu salib. Namun, beberapa murid perempuan pergi ke makam Yesus. Mereka hendak memberi penghormatan terakhir kepada Guru mereka. Iktikad baik itu diganjar dengan kabar baik tentang kebangkitan Yesus. Meski sulit diterima nalar, mereka memutuskan memercayai wahyu dari malaikat itu. Fokus hidup mereka beralih dari dukacita menjadi sukacita. Di sisi lain, para murid laki laki tidak memercayai berita kebangkitan. Mereka terjebak dalam stereotipe zaman itu dan gengsi pribadi bahwa kesaksian perempuan tak dapat dipercaya (11). Akibatnya, hari yang seharusnya membahagiakan itu sempat diwarnai prasangka gender. Namun, Allah mengangkat kaum perempuan sebagai pahlawan hari itu. Ujian terbaik iman ada pada masa-masa yang sukar. Dalam kondisi mental rapuh, kita biasanya ditantang tetap percaya kepada-Nya. Kekuatan fisik, jenis kelamin, latar belakang keluarga, jenjang pendidikan, dan lain-lain tidak menjamin keberhasilan seseorang tetap percaya. Kepercayaan dimulai dari keputusan pribadi. Maria dari Magdala, Yohana, Maria ibu Yakobus, dan perempuan perempuan lain di makam Yesus telah membuktikannya. Iman mereka adalah hasil dari keputusan pribadi yang disemai dalam anugerah Allah. Hati-hatilah terhadap asumsi zaman yang dapat menghambat pertumbuhan iman kita. Kita harus membebaskan diri dari prasangka-prasangka budaya yang tidak dilandaskan pada kebenaran. Kita juga harus berhati-hati terhadap kebergantungan pada logika. Berita-berita rohani mungkin sulit diterima nalar, tetapi bukan berarti kita harus menolaknya. "... Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya" (bdk. Yoh. 20:29). Beriman tidaklah mudah ketika hidup kita mengalami guncangan hebat. Namun, kita masih bisa menaikkan doa, "Tuhan, tolonglah saya untuk percaya kepada-Mu." [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |