Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/04/19 |
|
![]() |
|
Sabtu, 19 April 2025 (Sabtu Teduh)
|
|
Yusuf dari Arimatea, anggota Sanhedrin, telah lama menantikan Kerajaan Allah. Ia mengharapkan Yesus adalah Mesias, raja keturunan Daud yang dijanjikan Kitab Suci. Dari jauh ia datang ke Yerusalem dan menyaksikan Sang Mesias mati disalibkan. Apakah semua ekspektasi yang telah ia bangun hancur berkeping-keping? Apakah ia menjadi kecewa? Meskipun realitas tidak bergulir sesuai harapan, Yusuf tetap ikhlas memberi penghormatan yang terbaik bagi Yesus. Sebuah mausoleum baru di bukit batu ia hibahkan menjadi persemayaman bagi raja orang Yahudi itu. Meski situasi berkembang tidak sesuai ekspektasi, maukah Anda tetap menghormati Tuhan? Perasaan familier dapat mengikis rasa hormat. Ketika kita makin akrab dengan seseorang, kadang kita mengabaikan sikap hormat yang sepatutnya terhadap orang itu. Kita harus waspada agar tidak menerapkan mentalitas semacam ini dalam relasi kita dengan Allah. Saat kondisi iman berada di puncak atau ketika rapuh di lembah, hormatilah Allah dengan layak. Sejak diturunkan dari kayu salib, jenazah Yesus tidak sempat dibalur rempah-rempah atau diberi minyak wangi sesuai tradisi waktu itu. Namun, beberapa hari sebelumnya seorang perempuan telah meminyaki Dia sebagai persiapan untuk penguburan Nya (bdk. Mrk. 14:8; Mat. 26:12). Perempuan itu memberi penghormatan tertinggi kepada Yesus dalam keadaannya yang paling rapuh. Tiap kali Injil diberitakan, kisah perempuan itu akan selalu dikenang. Hormatilah Allah dalam setiap kesempatan yang ada. Nasib manusia bisa pasang surut, suasana hati bisa naik turun, tetapi Tuhan Yesus harus selalu dihormati di tempat tertinggi. Setiap menit adalah kesempatan yang baik. Tanyakan di dalam batin Anda, "Kebajikan apa yang dapat saya lakukan untuk memuliakan Yesus hari ini?" Jangan bergantung pada orang lain untuk memuliakan Allah. Kebaikan tak perlu lampu sorot. Kesalehan tak perlu panggung. Allah yang melihat kebajikan kita yang tersembunyi akan membalasnya kepada kita (bdk. Mat. 6:6b, 18b). [PHM] Baca Gali Alkitab 3 Yusuf dari Arimatea adalah seorang anggota Majelis Besar (Sanhedrin) yang menentang keputusan Majelis Besar itu sendiri. Sikap Yusuf dari Arimatea menggambarkan keberanian iman dan kesetiaan kepada kebenaran meskipun hal itu bertentangan dengan otoritas agama pada zamannya. Yusuf mengambil langkah berani dengan meminta tubuh Yesus dari Pilatus untuk dikuburkan. Dia mengafani tubuh Yesus dengan kain linen dan menempatkannya di kubur baru yang belum pernah digunakan. Peristiwa itu menggenapi nubuat bahwa kubur Yesus akan ditempatkan di antara orang-orang fasik dan kaya (bdk. Yes. 53:9). Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |