Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/04/10 |
|
![]() |
|
Kamis, 10 April 2025 (Minggu Pra-Paskah 5)
|
|
Sebagai umat Allah, orang Israel harus mengasihi saudaranya. Terlebih mereka yang jatuh miskin, yang tidak lagi mampu membiayai hidupnya sendiri. Caranya adalah dengan mengasihi, menyokong, dan menerima saudara mereka saat mereka hadir sebagai orang asing dan pendatang supaya mereka dapat hidup di antara bangsanya (36). Bangsa Israel diperintahkan memberi uang dengan tidak meminta bunga dan memberi makanan dengan tidak meminta riba (37). Jika ada saudara mereka yang jatuh miskin dan menyerahkan dirinya kepada saudaranya, orang itu tidak boleh diperbudak (39). Dia harus dibiarkan bekerja di antara saudaranya sampai masa tahun Yobel, tahun pembebasan. Setelah itu, dia boleh pulang kembali kepada kaumnya, mendiami tanah leluhurnya bersama anak-anaknya (41). Allah melarang bangsa Israel membungakan uang dan meminta riba kepada yang berkekurangan karena Allah tidak menghendaki ada tindakan pemerasan terhadap yang lemah. Sesama saudara harus hidup saling menolong, berbagi, sepenanggungan, dan bersama-sama berjuang. Bangsa Israel perlu mengingat kesusahan yang pernah mereka alami di negeri orang. Allah menolong mereka sehingga mereka keluar dari kesusahan. Atas dasar inilah Allah memerintahkan agar sesama saudara tidak boleh saling memperbudak, dan saling memeras, namun saling mengasihi karena Allah sudah terlebih dahulu mengasihi. Tindakan membungakan uang dan meminta riba merupakan ketamakan, kejahatan, dan kekejian di mata Allah. Orang tamak bergantung pada kekayaannya, bukan pada Allah dan sering beranggapan, uang miliknya berkuasa. Sebagai umat Allah, sudah seharusnya kita menggantungkan hidup sepenuhnya pada Allah. Sangat baik dan sangat indah ketika sesama saudara hidup saling mengasihi, rela memberi, dan tidak menghitung untung rugi, atau tidak berharap kembali. Jadilah saluran berkat bagi saudara yang membutuhkan! Dan nyatakan suasana Yobel bagi saudara dan keluarga. [NRG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |