Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2001/04/06 |
|
Jumat, 6 April 2001 (Minggu Sengsara 6)
|
|
Tubuh-Nya dipecahkan dan darah-Nya dicurahkan. Saat-saat terakhir Yesus sudah hampir tiba. Ia ingin mengadakan perjamuan Paskah bersama murid-murid-Nya. Yesus tahu bahwa hidupnya sebagai manusia akan berakhir di atas kayu salib. Ia taat kepada kehendak Bapa, Ia rela menuntaskan misi yang diemban-Nya sampai tiba waktu-Nya. Ia memaparkan apa yang akan terjadi dan menyatakan bahwa salah satu sang pelaku skenario penangkapan diri-Nya justru murid-Nya sendiri. Sempat dalam detik-detik terakhir, Ia masih mengingatkan Yudas. Rupanya Yudas tidak lagi memiliki kepekaan akan perbuatan dosa yang sedang dirancangkan. Justru tanpa merasa bersalah ia balik bertanya kepada Yesus. Apa yang dilakukan oleh Yudas menggambarkan betapa jahatnya dosa. Dosa membuat manusia buta akan kebenaran, tidak memiliki pendengaran yang peka terhadap teguran dan nasihat. Dosa membuat manusia melakukan yang jahat asal dirinya diuntungkan, walaupun lebih kurang tiga tahun Yudas bersama dalam tim pelayanan Tuhan Yesus, ia dekat dengan Tuhan Yesus, ternyata hatinya tidak terbuka dan mengenal dengan benar siapa Yesus. Ia tega menjual Yesus dengan 30 keping uang perak. Misi yang harus diselesaikan sebagai Juruselamat memang harus melalui penderitaan sampai mati. Ia harus menanggung murka Allah. Salib adalah cara Allah yang harus ditaati demi menyelamatkan manusia berdosa dari kematian kekal akibat murka Allah. Melepaskan dan menebus manusia dari dosa dan murka Allah inilah yang sedang akan diemban oleh Yesus. Dengan memakai simbol roti yang dipecah-pecahkan lalu dimakan dan anggur yang diminum Tuhan Yesus menggambarkan apa yang akan terjadi pada diri-Nya pada hari menjelang Paskah. Tubuh-Nya akan dihancurkan sampai mati dan darah-Nya akan dicurahkan. Barangsiapa makan tubuh-Nya dan minum darah- Nya yakni mau mengakui pengorbanan-Nya dan menerima Ia sebagai Juruselamat, maka pengampunan dosa akan diberikan dan suatu hari kelak akan bersama dengan Tuhan dalam kerajaan Bapa. Renungkan: Kematian Yesus memproklamirkan kemenangan telak atas dosa dan membuka jalan bagi manusia berdosa mengalami kemenangan atas dosa dan menghantar manusia masuk dalam hidup dan kemuliaan kekal dalam kerajaan Bapa.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |