Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/03/30

Rabu, 30 Maret 2016

Ulangan 1:9-18
Pemimpin yang Bijaksana

Menemukan pemimpin yang baik, berkualitas, dan berintegritas tidaklah mudah. Dibutuhkan kepribadian yang bertanggung jawab agar pemimpin yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam bacaan hari ini, dikisahkan bagaimana Musa mengingat masa ketika ia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang baik dan berkualitas untuk membantunya mengurus umat Allah. Makin banyaknya jumlah orang Israel, Musa mulai kewalahan memikul tanggung jawab kepemimpinan dan menangani setiap persoalan yang dihadapi bangsanya (9-12). Karena itu, Musa membutuhkan bantuan dari orang-orang yang dapat dipercayainya dalam memimpin umat Allah. Musa pun meminta dua belas suku Israel mengajukan orang-orang yang sesuai dengan kriteria yang ia tetapkan (13), yaitu bijaksana, berakal budi, dan berpengalaman. Menarik sekali bahwa kata "bijaksana" ini juga dipakai di Ulangan 4:6, ketika Musa memerintahkan umat Israel untuk berpaut pada Tuhan dan melakukan perintah Tuhan (Ul. 4:4-6).

Musa juga meminta orang-orang tersebut dapat menjalani kepemimpinan dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya (15-17), yaitu mengepalai pasukan dengan jumlah yang ditetapkan (15), mengambil keputusan dengan adil (16), mengadili dengan netral dan tidak gentar (17), serta berkoordinasi dengan Musa dalam perkara yang terlalu sukar (17c). Demikianlah perintah Musa kepada para pemimpin waktu itu (18).

Cara, strategi, dan kriteria Musa di atas dapat dijadikan pertimbangan yang berharga saat kita berkesempatan untuk memilih pemimpin, baik di gereja, di lembaga maupun di negara. Jika kita memilih pemimpin yang salah, akibatnya sangat fatal. Banyak aspek dan sistem yang rusak bila kita salah memilih pemimpin, terlebih lagi pemimpin rohani. Sebab teladan hidupnya sangat berpengaruh bagi kemajuan dan pertumbuhan rohani umat Allah.

Renungkan: Memilih seorang pemimpin bukan disebabkan oleh perasaan suka atau tidak suka. Bukan pula karena kekayaan atau ketenaran orang tersebut, melainkan orang yang takut akan Allah. [MF]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org