Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/03/04 |
|
Kamis, 4 Maret 2021 (Minggu Pra-Paskah 2)
|
|
Hukum sebab akibat bisa menjadi cara bagi orang untuk mengaitkan perbuatan yang dilakukan dengan hasilnya. Apa yang terjadi adalah akibat dari perbuatannya, konsekuensi logis antara sebab dengan akibatnya, atau yang sering kita dengar dengan istilah "tabur-tuai". Pemahaman seperti itu terlihat juga dalam pikiran para murid. Mereka mempertanyakan siapa yang bersalah saat mereka melihat pengemis yang buta sejak lahir itu (2). Untuk mengubah pemikiran mereka yang terjebak dalam pola sebab akibat, Yesus memberi penjelasan. Kadang Allah mengizinkan keadaan seperti itu agar pekerjaan-Nya dinyatakan (3). Pernyataan itu dibarengi dengan belas kasih Yesus yang menyembuhkan pengemis buta. Sebagaimana diri-Nya adalah Terang dunia, Yesus memberikan terang kepadanya. Berita pemulihan itu menjadi viral. Responsnya beragam, ada yang menerima, ada juga yang menolak. Orang-orang Yahudi dari golongan Farisi menolak kesembuhan itu dengan menganggapnya sebagai perbuatan yang melanggar Sabat; namun, sebagian lagi menganggap bahwa mukjizat itu tidak dapat dilakukan oleh orang berdosa (16). Sementara itu, orang yang telah disembuhkan yakin bahwa Yesus adalah seorang nabi (17). Penyembuhan itu-sekalipun merupakan perbuatan baik-bagi orang Farisi menjadi pelanggaran karena dilakukan pada hari Sabat. Mereka memahami hukum keempat dari Hukum Taurat sebagai larangan untuk orang melakukan pekerjaan apa pun, termasuk menyembuhkan orang sakit. Namun bagi Yesus, hari Sabat adalah ketetapan-Nya dan setiap manusia adalah ciptaan-Nya. Maka, dengan kesadaran penuh Ia memulihkannya. Itulah Sabat yang seutuhnya, yakni terjadinya pemulihan bagi ciptaan. Orang Farisi secara fisik tidak buta, tetapi mata batinnya buta. Apakah kita seperti mereka? Karena persoalan legalitas, kita melupakan kasih Allah yang menjangkau semua manusia tanpa dibatasi apa pun. Mari kita lihat dengan hati, sebab Allah juga memandang manusia dengan hati-Nya yang penuh kasih. [SGP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |