Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/02/26 |
|
Senin, 26 Februari 2024 (Minggu Pra-Paskah 2)
|
|
Pangkat dan kedudukan adalah incaran banyak orang. Itulah yang menjadi standar kesuksesan, yang dikejar tanpa peduli apa pun caranya. Celakanya, hal ini dapat terjadi bukan saja di dunia bisnis, tetapi juga di lingkungan gereja. Baru saja para murid cemas dan takut karena penyataan akan penderitaan Tuhan Yesus (lih. Mrk. 10:32), kini suasana berubah dalam sekejap. Para murid, dimulai dari Yakobus dan Yohanes, meminta agar Yesus memberikan kedudukan yang terhormat kepada mereka (35-37). Mereka tidak menyadari bahwa untuk mendapat apa yang mereka minta, mereka harus melewati penderitaan yang hebat (38-39). Hal ini kemudian memancing keributan di antara para murid (41). Walaupun keributan itu terjadi, Tuhan Yesus mengambil momen ini untuk tetap kembali kepada konteks penderitaan. Yesus mengajarkan bahwa siapa yang ingin menjadi besar justru harus menjadi pelayan dan hamba (43-44). Untuk itu, Tuhan Yesus memberi teladan sempurna. Dia yang adalah Anak Allah sekalipun, datang ke dunia untuk melayani dan memberi diri sebagai kurban penebusan (45). Keributan ini mengingatkan kita bahwa terkadang ada pemimpin lembaga pelayanan yang bernafsu dengan jabatan sehingga ia tidak bersedia diganti atau dimutasi. Banyak pejabat yang mati-matian mempertahankan pangkatnya, mulai dari meninggikan diri sebagai yang terbaik hingga menjatuhkan orang lain. Inilah cara hidup duniawi. Jangan kita mengejar kedudukan dengan nafsu kesombongan. Jangan juga kita menutupi nafsu akan jabatan dengan firman Tuhan sehingga segala cara dibenarkan. Jika kita percaya bahwa Tuhan yang mengaruniakan kedudukan berkenan kepada orang yang berhati hamba, biarkanlah hati kita rela jika suatu saat kita harus melepaskan kedudukan itu. Tuhan mengingatkan kita bahwa menjadi pemimpin bukan berarti berlaku keras dan kejam. Sebaliknya, kita mempersiapkan diri untuk melayani yang lain. Semangat melayani Tuhan dan sesama, itulah yang harus dipertahankan dan digelorakan dalam diri kita sepanjang hayat. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |