Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/02/14 |
|
Rabu, 14 Februari 2024 (Rabu Abu)
|
|
Meski persentasenya kecil, janin di dalam kandungan dapat mengalami posisi terbalik atau sungsang. Memang segala macam keterbalikan tidak disukai karena membahayakan hidup. Setelah pengakuan iman Petrus, Yesus menyingkapkan skenario pengurbanan diri-Nya. Ia mengumumkan bahwa Mesias akan ditolak oleh para pemimpin agama dan dibunuh. Itulah rencana Allah untuk mendatangkan keselamatan manusia (8:31). Namun, Petrus rupanya keberatan dengan pengumuman tersebut sehingga ia menegur Gurunya (8:32). Dalam bahasa Yunani, kata "menegur" merupakan kata perintah bernada keras yang menyiratkan bahwa pembicara memiliki otoritas yang lebih tinggi. Dalam pengertian ini, Petrus menempatkan dirinya di atas Yesus. Murid merasa lebih tinggi daripada Gurunya; rasul merasa lebih hebat daripada Tuhannya. Relasi di antara keduanya menjadi sungsang. Kita harus hati-hati dalam berbicara dan bertindak agar relasi yang benar selalu terjaga. Nasihat ini berlaku dalam hidup bermasyarakat dan terlebih lagi dalam kehidupan rohani. Kristus adalah kepala dan kita adalah anggota-anggota tubuh-Nya. Jangan sampai terbalik. Sebagai Kepala, Kristus berhak menentukan peran dan tujuan hidup kita. Ia berotoritas atas jalannya sejarah dan hidup kita. Hikmat-Nya lebih tinggi daripada langit. "Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat-Nya?" (lih. Yes. 40:13). Sebagai anggota tubuh, inilah tugas dan komitmen kita, yaitu melayani Sang Kepala. Tuhan menghendaki agar setiap orang yang mengaku murid-Nya siap kehilangan nyawa demi Dia (8:35). Bagi dunia, barangkali bisa dikatakan ini adalah kebodohan yang memalukan. Namun, bagi kita, melayani Dia adalah tindakan yang benar dan kehormatan yang besar. Karena itu, sejak hari ini kita akan menempatkan Kristus pada tempat yang seharusnya. Tidak ada lagi relasi yang sungsang! Otoritas-Nyalah yang tertinggi, kita tidak perlu menggugat. Jika Yesus adalah Tuhan, sudah sepatutnya kita mendengarkan dan menghormati Dia. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |