Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/04 |
|
![]() |
|
Selasa, 4 Februari 2025 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Tak jarang orang berkata bahwa yang penting dalam kehidupan kita hanyalah hal-hal rohani. Pandangan ini dihasilkan dari keyakinan bahwa hal-hal yang tampak (materi) itu lebih rendah daripada hal-hal yang tidak tampak (rohani). Ini bukan cara pandang yang diajarkan dalam Alkitab. Keduanya baik adanya. Yang satu tidak lebih baik daripada yang lain. Di bagian Alkitab ini kita melihat dengan jelas bahwa Allah memerintahkan umat Israel untuk membangun Kemah Suci dengan ketentuan yang sangat terperinci. Tujuan Kemah Suci adalah penyembahan kepada Allah; karena itu, materialnya bukanlah yang sembarangan. Jelas bahwa Allah memerintahkan Israel untuk membangun pelataran kemah pertemuan (tempat peribadatan) dengan bahan materi nyata, dengan bentuk dan ukuran yang sangat detail. Untuk bagian pelataran, memang material yang dipakai tidak semewah untuk ruang maha kudus, tetapi materialnya bukanlah material yang biasa-biasa. Dan ada aturan yang sangat jelas untuk mendesain dan membangunnya (1-19). Jelas bahwa bagi Allah, materi juga penting dalam peribadatan umat-Nya. Kurban bakaran, menurut The Jewish Study Bible, merupakan tanda penghormatan dan ucapan syukur umat kepada Allah. Selain itu, juga ada lampu yang harus terus menyala dan tidak boleh padam yang dikenal sebagai "ner tamid" (artinya "terang yang kekal") dan merupakan simbol kehadiran Allah yang senantiasa menyertai umat-Nya. Karena itu, sebagai orang percaya, marilah kita mulai memikirkan materi apa saja yang kita punya dan yang dapat kita gunakan untuk kehidupan rohani kita. Misalnya, kita yang memiliki keahlian desain interior dapat mendekor ruangan gereja agar jemaat dapat memahami iman Kristen secara visual dan mengikuti ibadah dengan lebih khusyuk. Contoh lainnya adalah menyediakan karangan bunga yang indah, sarana kolekte yang memadai, atau sajian makanan ringan dan kopi atau teh untuk ramah tamah. Maka, baik dengan hal-hal rohani maupun hal-hal material, kita selalu menyembah Tuhan dalam kekudusan. [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |