Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/01/11 |
|
Selasa, 11 Januari 2005
|
|
Berpuasa, untuk apa? Petunjuk Tuhan Yesus tentang puasa ini menunjukkan bahwa kebiasaan berpuasa masih terus dilakukan orang saat itu, termasuk oleh para murid-Nya. Dalam PL berpuasa masal dilakukan pada Hari Raya Pendamaian (Im. 16:29). Berpuasa juga dilakukan secara pribadi sebagai ungkapan permohonan doa yang sungguh ketika umat menghadapi masalah berat atau untuk mengungkapkan penyesalan atas dosa yang sudah mereka lakukan. Dalam PB, puasa dilakukan gereja untuk menyiapkan mereka bagi misi yang Allah percayakan (mis.: Kis. 13:2-3). Tuhan Yesus kembali mengkritik cara berpuasa yang munafik yaitu orang yang membuat-buat penampakan wajah mereka muram agar diketahui orang lain bahwa mereka sedang berpuasa (ayat 16). Sebaliknya, Tuhan menasihati orang yang berpuasa agar meminyaki kepala dan mencuci wajah (ayat 17). Tetapi, maksud Tuhan, bukan berarti orang tersebut harus berpura-pura sedang bersukacita, melainkan agar maksud puasa tersebut terbaca hanya oleh Bapa di surga (ayat 18). Prinsip dalam teguran Yesus ini jelas. Ada saat orang beriman perlu berkonsentrasi menggumuli kehidupan dan pelayanannya dalam puasa di hadapan Allah. Disiplin puasa baik untuk dilakukan namun mengandung bahaya bila cara dan motivasi kita melakukannya beralih dari mencari Allah kepada mencari perhatian manusia. Kehidupan agama dan kerohanian pasti mengandung aspek pribadi dan aspek sosial. Peringatan Yesus tentang sedekah, doa, dan puasa ini tidak berarti menganjurkan kita menghindari dimensi sosial keagamaan. Yang harus kita hindari adalah menjadikan ungkapan-ungkapan keagamaan itu sebagai cara untuk menimbulkan kesan positif tentang kerohanian kita dalam diri orang lain. Kerohanian seperti itu palsu adanya. Renungkan: Puasa dan kegiatan ibadah yang benar tidak membuat orang lain terkesan tentang kita, tetapi tentang Allah.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |