Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/05 |
|
Kamis, 5 Januari 2006
|
|
Judul: Mata Air Hidup Sebagai ciptaan Tuhan yang unik, manusia baru memiliki kepuasan hidup bila ada dalam persekutuan dengan-Nya. Dosa menyebabkan kekosongan dalam hidup ini. Kekosongan itulah yang dirasakan perempuan Samaria ini. Kekosongan ini dibongkar oleh Tuhan Yesus agar Ia dapat mengisinya secara penuh dengan Air Hidup. Perempuan itu mengalami kekosongan kasih sejati. Ia mencari kasih melalui lima pernikahannya yang gagal, tapi akhirnya ia terdampar dalam suatu hubungan bebas yang juga tanpa kasih (ayat 18). Ketika ia mengakui bahwa ia tidak mempunyai suami, Yesus memujinya berkata jujur. Perempuan itu telah membuka kehidupannya yang salah itu dengan jujur. Air Hidup Kristus mengisi kekosongan hidupnya dengan kasih sejati, yaitu kasih Allah. Perempuan itu kini maju lebih jauh lagi. Ia mengetahui Yesus adalah nabi, suatu pengakuan yang sangat besar artinya bagi orang Samaria yang tidak mengakui nabi lain kecuali Musa. Secara tidak langsung ia telah mengakui Yesus lebih besar daripada Yakub (ayat 12). Walaupun demikian, ia tetap belum mengenal siapa sesungguhnya Yesus. Ini seiring dengan ketidakjelasannya tentang penyembahan kepada Allah. Yesus membimbingnya untuk menyadari bahwa menyembah Allah bukan soal tempat, tetapi soal pengenalan akan Allah. Penyembahan dalam pengenalan akan Allah itu adalah penyembahan dalam roh dan kebenaran. Artinya hanya orang-orang yang rohnya sudah diperbarui Roh Allah yang dapat menyambut kebenaran yang Yesus beritakan. Air Hidup Tuhan Yesus memenuhi hidup perempuan Samaria itu dan memberikan pembaruan rohani yang membuatnya mengalami mata air yang memancar keluar dari hatinya. Demikian kuatnya pancaran air rohani itu sampai-sampai ia harus pergi mewartakannya kepada penduduk kotanya (ayat 28-29). Inilah perbuatan yang seharusnya terjadi dalam hidup kita yang sudah dipenuhi Air Hidup Kristus. Doaku: Jadikan aku saluran Air Hidup-Mu agar banyak orang dipuaskan dahaganya oleh mata air kehidupan-Mu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |