Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/12/29 |
|
Rabu, 29 Desember 1999 Bacaan : Daniel 6:2-29 Setahun : Wahyu 13-15 Nas : Mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia (Daniel 6:4)
|
|
Kisah dalam Alkitab tentang Daniel di gua singa sangat digemari oleh anak-anak. Selain itu, kisah ini juga dapat memberi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Mari kita lihat kembali iman dari seorang yang saleh bernama Daniel. Berdoa adalah tugas seumur hidup. Daniel sekurang-kurangnya berumur 80 tahun ketika peristiwa itu terjadi. Namun, Kitab Suci menyatakan bahwa ia selalu berdoa dan mengucap syukur kepada Allah "tiga kali sehari...seperti yang biasa dilakukannya (ayat 11). Daniel tekun berdoa di sepanjang hidupnya -- mulai dari masa mudanya di Yerusalem dan selama 65 tahun di Babel. Kesetiaan adalah kesaksian yang tak dapat disangkal! Tatkala Daniel dilemparkan ke gua singa, Darius berkata, "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!" (ayat 17). Kepercayaan Daniel kepada Allah merupakan kesaksian yang diketahui oleh semua orang (ayat 1-4), termasuk sang raja yang ingin agar semua orang menyembah dirinya dan bukan menyembah Allah. Allah menghargai kesetiaan! Daniel diselamatkan "karena ia percaya kepada Allahnya" (ayat 24). Sebagai hasilnya, raja menyerukan agar seluruh rakyatnya beriman kepada Allah yang disembah Daniel. Dan, Daniel terus berjaya selama masa pemerintahan Darius (ayat 29). Adakah Anda tengah menghadapi "gua singa" hari ini? Ingatlah akan kesetiaan Daniel dan berbuatlah sama sepertinya dengan mempercayai kesetiaan Allah -- JDB
ALLAH MENGUJI IMAN KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |