Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/12/25 |
|
Minggu, 25 Desember 2016 Bacaan : Lukas 1:46-56 Setahun : Wahyu 6-8 Nas : Jiwaku memuliakan Tuhan... sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. (Lukas 1:46, 48)
|
|
Maria, perempuan biasa dan sederhana, mendapat rahmat unik dan istimewa, yakni menjadi Bunda Tuhan! Mengejutkan! Indah! Toh bukan tanpa masalah yang serius dan mengancam. Ia sedang bertunangan, namun hamil sebelum menikah-kehamilan yang sulit dijelaskan pada banyak orang. Dalam adat Yahudi, perempuan semacam ini mesti berhadapan dengan tuntutan Taurat dan sanksi sosial religius yang berat, bahkan mengandung ancaman maut. Sebagai perempuan di tengah kuatnya tradisi patriarkat Yahudi, Maria tergolong kaum yang rendah. Kehamilannya yang tidak jelas itu membuat statusnya terbungkuk semakin dalam. Namun, justru di sini ada titik balik. Maria memahami maksud Allah yang menjadikan dirinya mitra karya akbar-Nya, maka ia mampu memuji, jiwanya memuliakan (Latin: magnificiat) Tuhan: yang rendah dipakai Allah! Bagi Maria, aib yang ditanggungnya hanya dapat dibalut oleh Allah sendiri. Allah itulah andalannya, bukan yang lain. Maria sadar betul bahwa ia masuk keadaan yang dalam tradisi religius disebut sebagai Providentia Dei, penyelenggaraan ilahi. Karya Allah dalam hidup memang sering mengandung kejutan dan misteri, menghantar kita tersentak melampaui batas kenyamanan. Namun, bila ditanggapi dengan sikap batin yang tepat, pas, pantas dalam beriman, akan didapati bahwa karya Allah itu mendatangkan kesejahteraan bagi umat manusia. Penyelenggaraan ilahi membutuhkan kesediaan manusiawi dalam iman dan ketulusan. Maria sudah memberi contoh. Bagaimana dengan kita? --DKL/Renungan Harian KERENDAHAN KITA BUKAN HAMBATAN BAGI KARYA AKBAR TUHAN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |