Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/12/21 |
|
Kamis, 21 Desember 2017 Bacaan : Amsal 31:10-29 Setahun : 1 Yohanes 4-5 Nas : Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. (Amsal 31:25)
|
|
Jika anda ditanya tentang hari depan, apa jawaban anda? Bagi yang optimis, hari depan adalah kesempatan mencapai cita-cita yang belum terwujud. Bagi yang pesimis, hari depan adalah kumpulan masalah yang akan dihadapi. Bagi yang realistis, hari depan mungkin melambangkan ketidakpastian dan misteri. Sebelum zaman emansipasi, kelangsungan hidup seorang istri sangat tergantung pada suaminya. Akan tetapi, nas di atas menyebutkan bahwa istri yang cakap tertawa akan hari depan. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Alkitab mencatat wanita pertama yang tertawa adalah Sara ketika tidak percaya bahwa ia masih bisa memberikan keturunan untuk Abram (Kej. 18). Namun, dalam nas hari ini, hal sebaliknyalah yang terjadi. Istri yang cakap tertawa karena percaya keluarganya tak akan kekurangan hal yang baik. Lihatlah karakter yang ia miliki. Rajin (ay. 13-14), teratur (ay. 15), cerdas (ay. 16-19), murah hati (ay. 20), berhikmat (ay. 26). Dengan karakter seperti di atas, niscaya TUHAN akan memercayakan hari depan kepadanya. Tak heran sang suami dan anak-anaknya percaya dan memujinya (ay. 11, 28-29). Bagi wanita, menjadi istri yang cakap adalah sebuah karunia yang luar biasa dari Tuhan. Takut akan Tuhan adalah langkah awal agar istri dapat dipoles karakternya menjadi istri yang cakap (ay. 30). Apapun yang akan terjadi di hari esok, tak akan menghapus tawa sang istri karena ia tahu Tuhan akan memberikan kekuatan dan pertolongan. Tak heran nas hari ini mencatat istri yang cakap lebih berharga dari permata. --HC/www.renunganharian.net KARAKTER ISTRI YANG CAKAP BAGAIKAN PERMATA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |