Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/12/21 |
|
Jumat, 21 Desember 2007 Bacaan : Yesaya 42:1-9 Setahun : Mikha 4-5; Wahyu 12 Nas : Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun (Yesaya 64:1)
|
|
"Koyakkanlah langit!" dan, "turunlah!" kata Nabi Yesaya memohon. Buatlah nama-Mu dikenal dengan membuat gunung-gunung bergoyang dan bangsa-bangsa gemetar, ia memberi saran kepada Tuhan (Yesaya 64:1-3). Yesaya menginginkan agar Allah bertindak sama seperti yang telah dilakukan-Nya pada masa lalu. Dengan mengingat kisah Kitab Suci tentang pertemuan Allah dan Musa di Gunung Sinai, Yesaya mendambakan agar Tuhan mengulangi perbuatan itu. Akan tetapi, Allah sudah mengatakan kepada Yesaya bahwa Dia akan melakukan sesuatu yang baru. "Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu" (42:9). "Hal-hal yang baru" itu adalah Yesus! Allah benar-benar telah turun. Tetapi bukan pada masa kehidupan Yesaya. Dan tidak dengan cara dramatis seperti yang didambakan oleh Yesaya. "Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan" (42:2). Dia datang ke dunia dalam wujud sederhana seorang bayi. Banyak di antara kita yang dapat mengingat situasi ketika Allah secara mengherankan menjawab keperluan kita pada waktu yang tepat. Seperti Yesaya, kita ingin agar Allah melakukan hal yang sama lagi. Tetapi mungkin Dia berencana melakukan hal lain. Ketika Anda merayakan turunnya Allah dengan penuh kesederhanaan ke dalam dunia, sadarilah bahwa Dia datang untuk mengubah hati kita, dan bukan sekadar keadaan kita -- JAL JAWABAN TUHAN ATAS DOA KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |