Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/12/19 |
|
Rabu, 19 Desember 2012 Bacaan : Lukas 1:5-25 Setahun : Titus Nas : "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." (Lukas 1:25)
|
|
Aib. Anda dan saya tentu memilikinya. Sesuatu yang memalukan. Noda yang ingin kita tutupi. Catatan yang ingin kita kubur dalam-dalam. Mungkin itu berupa masa lalu yang kelam, latar belakang keluarga, kekurangan secara fisik, dan sebagainya. Kita takut tidak diterima orang lain. Kita berusaha memolesnya dengan berbagai hal yang akan dipandang baik oleh orang lain. Aib. Betapa hal ini menghantui hari-hari Elisabet. Tidak bisa punya anak alias mandul adalah aib pada zamannya. Apalagi suaminya adalah seorang imam. Tentu ada bisik-bisik mengapa pasangan ini tidak dikaruniai penerus keturunan. Tak putus-putusnya Elisabet dan suaminya berdoa memohon sebuah keajaiban (ayat 13). Tuhan tidak menjawab. Meski demikian, mereka tetap setia melayani hingga lanjut usia (ayat 6-7). Hingga suatu hari yang tak pernah diduga itu tiba. Tuhan membuatnya mengandung! Sungguh tak dapat dipercaya! Ia kini bisa menyombong ke semua tetangga yang dulu membicarakannya karena mukjizat yang diterimanya. Menariknya, ia justru menarik diri selama lima bulan. Ia tidak sibuk memperbaiki reputasinya. Tidak ada yang perlu dibanggakan. Tuhan berhak membiarkan aib itu melekat seumur hidupnya, dan Elisabet tetap senang melayani-Nya. Jika kini Dia bermurah hati untuk menghapuskannya, segala puji hanya bagi Tuhan! Kita tak dapat mengendalikan pendapat orang lain. Namun, kabar baiknya, kita tak perlu mendapatkan penerimaan dari manusia mana pun agar bisa hidup bahagia! Yesus datang untuk menggantikan segala aib kita dengan kebenaran-Nya sehingga kita dapat diterima oleh Allah. Bukankah itu jauh lebih penting daripada diterima oleh manusia? -- MEL ORANG MENERIMA KITA JIKA KITA MEMENUHI STANDAR MEREKA.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |