Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/12/17 |
|
Minggu, 17 Desember 2000 Bacaan : Matius 2:1-10 Setahun : Amos 7-9, Wahyu 8 Nas : Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel (Bilangan 24:17)
|
|
Pada malam kelahiran Yesus, sinar terang sebuah bintang mengumumkan kelahiran-Nya. Itulah sebuah pengumuman yang diharapkan dan didoakan banyak orang, meski banyak juga yang tidak mempedulikannya. Mungkin mereka seperti saya -- harapan-harapan mereka lebih mirip impian, dan doa-doa mereka sekadar keinginan. Mungkin mereka sedang mencari sebuah bintang yang akan membenarkan setiap perilaku mereka, bukan sinar yang akan menyingkapkan dosa mereka. Pada setiap hari Natal ketika saya menyanyi dalam "Festival of Lights" yang diadakan setiap tahun di gereja, saya menginginkan beberapa hal. Saya ingin merasakan suasana adikodrati tatkala paduan suara beryanyi dengan sangat merdu hingga seolah saya tidak mendengar suara siapa pun. Saya pikir seperti itulah musik surgawi. Saat orang tertawa-tawa menyaksikan drama Natal, saya pun ingin melihat apa yang mereka tertawakan. Namun saat itu saya selalu harus berada dalam barisan paduan suara yang ada di belakang panggung. Ya, itulah hal-hal yang saya inginkan. Namun saya tahu bahwa daripada mendengarkan alunan merdu nada-nada dari sejumlah lagu, lebih baik saya berdoa agar dapat mendengar Allah berbicara. Daripada menyaksikan drama, lebih baik saya berdoa agar dapat "melihat" Yesus dan tidak dikacaukan oleh dunia. Menginginkan sesuatu berarti berharap memperoleh apa yang saya inginkan dari Allah. Doa adalah permohonan supaya Allah memperoleh apa yang dikehendaki-Nya dari saya -- JAL NATAL ADALAH SAAT UNTUK MERENUNGKAN APA YANG TELAH ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |