Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/12/15 |
|
Senin, 15 Desember 2003 Bacaan : Zakharia 7 Setahun : Ibrani 5-7 Nas : Bukankah ini firman yang telah disampaikan Tuhan? (Zakharia 7:7)
|
|
Di sepanjang bulan ini orang lebih banyak berpikir tentang Allah dan perbuatan baik. Kelihatannya semakin dekat dengan hari Natal, kita semakin dapat menyaksikan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk mengungkapkan perhatian pada hal-hal religius. Dengan demikian, pengunjung gereja semakin meningkat jumlahnya, dan kegiatan di gereja semakin padat. Apakah peningkatan kegiatan religius ini menunjukkan penghormatan kepada Tuhan? Kita perlu berhati-hati agar tidak mengulangi apa yang dilakukan oleh orang-orang pada zaman Zakharia. Meskipun terlibat dalam kegiatan religius, mereka hanya ingin menyenangkan diri sendiri. Unsur yang terpenting telah hilang, yaitu ketaatan kepada Allah. Allah tidak ingin mereka melakukan ritual kosong. Dia ingin mereka menyatakan ketaatan kepada-Nya dengan cara: (1) melaksanakan hukum yang benar, (2) menunjukkan kesetiaan dan kasih sayang, (3) tidak menindas janda, yatim piatu, orang asing, dan orang miskin, dan (4) tidak merancang kejahatan dalam hati terhadap sesama (Zakharia 7:9,10). Kita dapat menyatakan penghormatan terbaik kepada Allah selama waktu-waktu yang istimewa ini dengan meninjau kembali pengabdian kita kepada-Nya melalui empat perintah Allah terhadap umat-Nya tersebut. Tuhan tidak ingin kegiatan religius kita kosong dan hanya berpusat pada diri sendiri. Dia menginginkan persembahan ketaatan yang dinyatakan dalam tindakan yang menunjukkan kebaikan hati dan kerelaan untuk menolong mereka yang tidak seberuntung kita -- Dave Branon KEBAIKAN HATI TAK PERNAH MENGENAL MUSIM
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |