Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/12/09 |
|
Kamis, 9 Desember 2010 Bacaan : Yesaya 30:1-26 Setahun : Daniel 11-12; Yudas Nas : Sebab itu Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab Tuhan adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! (Yesaya 30:18)
|
|
Suatu malam, seorang gadis kecil melihat ibunya tersenyum-senyum memandangi sebuah kalung emas. Si gadis kecil menghampirinya untuk melihat kalung itu dan bertanya, "Bu, mengapa ada namaku terukir di liontin ini? Apakah kalung ini untuk aku?" Sang ibu menjawab, "Ini memang untukmu. Ibu telah membelinya sejak kamu bayi, dan akan Ibu berikan pada hari pernikahanmu." "Tetapi itu kan masih lama sekali. Sekarang saja, Bu, " pinta si anak. "Tidak, Nak. Saat ini kamu belum membutuhkannya. Tunggu saja, kalung ini pasti jadi milikmu." Israel, sangat rindu kehidupan bangsanya segera pulih dan sejahtera. Namun, karena tidak sabar, maka mereka mencari jalan sendiri. Mereka tidak mau lagi bersandar dan meminta pertolongan Tuhan. Sebaliknya, meminta bantuan Mesir. Ini mendukakan Tuhan, sehingga bangsa Israel dihukum karenanya. Padahal sesungguhnya Tuhan sangat menyayangi mereka. Tuhan sedang menanti waktu yang tepat untuk menunjukkan belas kasihan, memulihkan, dan memberkati mereka.Saat ini, barangkali ada hal yang kita nantikan tetapi belum juga Tuhan berikan. Mungkin pergumulan tentang pasangan hidup, kehadiran seorang anak, atau pertobatan keluarga kita. Sesungguhnya, selama kerinduan itu bukan untuk memuaskan kepentingan pribadi, maka bukan kita saja yang menantikannya, bahkan Tuhan juga rindu hal itu terwujud. Sebab itu, tetaplah yakin bahwa Tuhan punya saat yang tepat. Sementara itu, selama dalam penantian sesungguhnya Tuhan sedang membentuk dan mempersiapkan kita. Yang terpenting, jangan sampai karena kita begitu menginginkan sesuatu, lalu kita mengambil jalan pintas yang mendukakan hati Tuhan -- VTDOAKAN KERINDUAN KITA DENGAN KESABARAN DAN KEYAKINAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |