Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/12/07 |
|
Rabu, 7 Desember 2016 Bacaan : Lukas 4:1-13 Setahun : 1 Tesalonika 1-5 Nas : Di situ empat puluh hari lamanya Ia dicobai Iblis. Selama hari-hari itu Ia tidak makan apa-apa dan setelah itu Ia lapar. (Lukas 4:2)
|
|
Yesus sebagai Anak Allah dicobai oleh Iblis dengan tiga cara. Pertama, agar mengubah batu menjadi roti. Kedua, agar menerjunkan diri dari bubungan Bait Allah dan meminta Allah menatangnya. Ketiga, menjanjikan semua kekuasaan di bumi jika Dia mau menyembah Iblis. Tetapi, tidak ada satu pun dari pencobaan itu yang dipenuhi-Nya. Dia menolak dengan cara yang unik, yaitu mengutip firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Taurat dan Mazmur. Yesus membuktikan diri-Nya sebagai Anak Allah yang hanya taat kepada Bapa-Nya. Dia tidak mencari kepuasan bagi kebutuhan jasmani-Nya, melakukan aksi spektakuler dengan kemampuan-Nya, atau bersahabat dengan Iblis demi kekuasaan politik. Kita hidup di dunia yang mengukur kesuksesan seseorang berdasarkan kepemilikan, pengaruh dan besarnya kekuasaan yang dimiliki orang itu. Tidak sedikit dari mereka yang dulunya berapi-api dalam Tuhan seketika berbalik kala tidak tahan hidup dalam kekurangan atau kala ditawari kekuasaan dan jabatan yang menggiurkan. Bukan hanya itu. Banyak orang yang mencari pengaruh dan kekuasaan tanpa memperhatikan keadilan dan moralitas. Anak Allah seperti apakah kita? Sikap kita dalam menghadapi pencobaan akan menggambarkan identitas kita dalam Kristus. Karena itu, mari kita meneladani sikap Yesus dalam menghadapi pencobaan. Jangan biarkan kepuasan jasmani, pengaruh, dan kekuasaan menggeser Kristus dari hidup kita. Sebab hanya di dalam Dia kita dapat memiliki kehidupan yang sejati. --PRB/Renungan Harian KITA MENGHADAPI PENCOBAAN BUKAN DENGAN KEKUATAN DIRI,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |