Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/12/07 |
|
Selasa, 7 Desember 2010 Bacaan : Matius 16:13-20 Setahun : Daniel 5-7; 2 Yohanes Nas : Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? (Matius 16:15)
|
|
Murid-murid Yesus telah cukup panjang melewatkan waktu bersama Yesus. Mereka telah melihat berbagai karya dan mukjizat Yesus; memberi makan lima ribu orang; memberi makan empat ribu orang; menyembuhkan banyak orang sakit; dan sebagainya. Suatu saat, Yesus dan murid-murid tiba di Kaisarea Filipi. Di situ Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya mengenai siapa diri-Nya. Dia ingin tahu pendapat para murid mengenai diri-Nya. "Menurut kamu, siapa Aku ini?" Anehnya, dari dua belas murid itu, hanya satu yang angkat bicara. Apakah satu suara ini mewakili sebelas suara lain? Atau, sebelas yang lain itu tak punya pendapat karena bingung? Lewat pertanyaan itu, Yesus ingin para murid memberi jawaban yang berasal dari pengalaman dan penghayatan hidup mereka bersama Yesus, bukan mengutip kata orang lain. Ketika Petrus mengatakan "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!", ini jawaban yang berbeda dengan pendapat umum yang menyebut Yesus "Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau salah seorang nabi." Jawaban yang muncul dari pengenalan pribadi semacam ini dihargai Yesus sebagai karya Allah dalam hati orang beriman. Kata Yesus: "... bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku" (ayat 17).Siapa Yesus menurut Anda? Adakah jawaban Anda berasal dari pengalaman bersama Tuhan? Atau, kita masih mengutip kata-kata orang, khotbah pendeta, tulisan dalam sebuah buku? Hal-hal itu memang berguna, tetapi lebih dari itu Tuhan ingin kita mengenal-Nya secara pribadi melalui kehidupan yang dijalani bersama-Nya. Kiranya setiap hari kita makin mengenal Yesus, agar dapat bersaksi kepada dunia dengan keyakinan bahwa Dialah Tuhan -- DKLPENGENALAN PRIBADI YANG TERBAIK TERHADAP ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |