Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/12/05 |
|
Rabu, 5 Desember 2018 Bacaan : Mazmur 51 Setahun : Filipi 1-4 Nas : Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. (Mazmur 51:5)
|
|
Dua pemuda tertangkap basah mencuri gandum kerajaan. Keduanya kini dihadapkan kepada raja. "Tuanku raja tidak becus memerintah! Buktinya, aku kelaparan sampai harus mencuri!" kata pemuda pertama. Sebaliknya, pemuda kedua terus memohon belas kasihan raja. "Ampuni hamba, tuanku Raja!" katanya. Raja lalu melepaskan pemuda kedua, tetapi memenjarakan pemuda pertama. Mengapa? Karena bukannya mengakui kesalahan, ia justru mempersalahkan raja! Ketika nabi Natan menegur kesalahan Daud, ia tidak berusaha membela diri. Sebaliknya, Daud sepenuhnya menyadari dan mengakui pelanggaran itu di hadapan Allah (ay. 5). Meskipun hatinya diliputi penyesalan, hari-hari kesalahannya tidak dapat diputar ulang. Dengan penuh kerendahan hati, Daud berdoa memohon belas kasihan Allah (ay. 3). Bagaikan tubuh kotor penuh lumpur, ia rindu Allah membersihkan dirinya. Ibarat helaian kain kumal, ia meminta Allah membasuh kesalahannya (ay. 9). Semua itu dilakukan Daud karena ia tidak ingin kehilangan satu hal berharga, yakni roh Allah di dalam dirinya (ay. 13) Kehidupan kita tidak terlepas dari pelanggaran. Intinya, tidak seorang pun kebal terhadap dosa! Tetapi apabila kita sudah menyadari kesalahan, kita tidak perlu membela diri, apalagi menyalahkan orang lain dan keadaaan. Sebaliknya, kita harus mengakui, memohon pengampunan, serta berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Dan seperti Daud, kita dapat mengajar orang-orang yang telah melakukan pelanggaran bagaimana cara untuk kembali kepada Allah (ay. 15). --LIN/www.renunganharian.net MENYADARI KESALAHAN ITU BIASA, TETAPI MENGAKUI, MEMINTA PENGAMPUNAN,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |